Senyummu yang puisi
Selalu menatap penuh wajahku
Tak ketinggalan lembut jemarimu melukis
garis lengkung diantara cermin jiwaku
Segala nasihat dan cerita
Telak menohok kesadaran
Siapa yang berhak
Siapa yang sekedar lewat
Siapa yang abadi dalam jiwa
Kisah ini memang tak biasa
Makin terasa tarik menarik
Antara ragu dan yakin
Mungkin telah lelah
Mungkin telah kecewa
Tapi gerak tak mampu berkhianat
Untuk selalu mendekat
Meski jatuh bangun
dihakimi jarak dan waktu
Perih dalam jeda hingga entah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H