Pagi sejuk mengelus sukma
Deretan pinus menyapa lembut
Hangat cahayanya mentari
Melangutkan kenangan manis
Tiada sadar berakhir semu
Catatan rasa dimakan usia
Menyergap rindu kasih tak sampai
Saat aksara terpaku menggurat makna
Tersungkur mengeja kata - kata terakhir
Aku menggigil beku di rumah merah
Tungku perapian tak hangat lagi
Hingga salju berjatuhan dalam kamar
tempat buku dan pena saling memagut
Cinta itu tidak nyata kawan
Kebersamaan hanya menipu nalar kita
Insan dasarnya sendiri jalani takdir
Tak perlu percaya apalagi yakin
Kodrat melukai terus menukik hampa
Tiada peduli kamu hidup atau mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H