Benda kecil yang menakjubkan, itulah perangko dalam pandangan filatelis, seorang yang memiliki hobi mengoleksi perangko. Salah satu hobi yang telah mendunia dan sangat menguntungkan pada masanya.
Filateli sendiri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu philos yang artinya teman dan ateleia yang artinya pembebasan bea. Istilah ini digunakan pertama kali oleh seorang warga Perancis bernama Herpin pada tahun 1864.
Kegemaran mengumpulkan perangko muncul tidak lama setelah diterbitkan untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Mei 1840 di Inggris atas gagasan seorang warga Inggris bernama Sir Rowland Hill.
Perangko sendiri berasal dari bahasa Latin "Franco" yang berarti tanda pembayaran untuk melunasi biaya pengiriman surat.
Perangko yang pertama disebut "Penny Black" yaitu perangko hitam bergambar potret Ratu Victoria dengan kata "postage" dan "one penny" serta kode huruf di sudut bawah.
Kegemaran ini makin lama makin berkembang meluas ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia. Bersifat internasional karena dapat dilakukan oleh siapa saja baik orang dewasa, remaja dan anak-anak, tanpa membedakan bangsa, agama, golongan serta status sosial ataupun profesi seseorang.
Alasan yang mendorong seseorang untuk mengumpulkan perangko begitu beragam seperti adanya rasa kebanggaan, harapan untuk mendapat keuntungan materi, tertarik akan keindahan desain perangko ataupun karena latar belakang sejarah. Selain itu karena dapat memperkaya pengetahuan dalam mengenal aneka ragam keindahan alam, flora, fauna, kebudayaan, perkembangan teknologi dan sebagainya dari berbagai bangsa di dunia lewat gambar - gambar yang diperagakan oleh perangko.
Kegemaran ini pun dapat menanamkan sifat tekun rapi, cermat dan sabar pada diri seseorang.
Secara garis besar, koleksi perangko dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu koleksi berdasarkan negara dan koleksi berdasarkan tema tertentu (koleksi tematik).
Dalam koleksi berdasarkan negara, perangko disusun berdasarkan negara penerbitnya secara kronologis menurut tanggal penerbitan perangkonya.
Sedangkan dalam koleksi tematik, perangko disusun berdasarkan tema-tema tertentu yang ada kaitannya dengan sejarah, kebudayaan, arsitektur dan sebagainya.