Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelacur Terhormat

30 Agustus 2024   19:40 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Kaki ramping melangkah lampai
Ditingkahi jemari lentik merayu
Anggun leher jenjang menoleh perlahan
mengundang kelopak mata berkedip genit

Merona pipi putih dalam cahaya pagi, cantik
Lembut bibirmu membentuk senyum mawar
mengundang degup jantung mereka
para pecinta

Kebaya batik merah membalut rapat
Tak mampu menutupi keindahan lekuk pinggangmu
perempuan...
Menarik hati mereka, para pemburu hasrat
saat kain jarit Sawunggaling menyingkap keindahan betismu

Aroma hidupmu menggairahkan jiwa kembara
Diantara malam-malam purnama
Desah meruah dalam pelukan hangat lelaki pilihanmu
Hingga segara berpacu dalam hembusan angin darat

Di antara cibiran pedas
Di antara pandangan sinis
Selalu dirindukan
Selalu dicinta
Selama nafsu purba berkalang norma zaman
Perempuan menjelma rupa jadi pelacur terhormat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun