Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Teduh

27 Agustus 2024   12:20 Diperbarui: 27 Agustus 2024   12:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Selamat malam hening...
Aku mencintaimu dengan sederhana
Selaras nyanyian burung hantu di dahan pohon pinus
Saat lintang mengedip genit pada purnama anggun

Peluklah aku semesta
Hingga cermin jiwa mengatup sunyi
Dan doa doa melangit ke Sang Hyang Dewa Dewi
Jari jari tangan larung asap dupa harum mewangi
Menebar senyum melati dan kantil

Dalamnya rasa sungguh ikhlas menyatu denganmu sayang
Karena hati ini terpaut lembut petuah bijak
yang telah menyatu dengan perilakumu pada sesama makhluk...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun