Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Beraroma Cengkih

20 Agustus 2024   18:17 Diperbarui: 20 Agustus 2024   18:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Menyimak lagu ratap yang didendangkan dengan saluang
Jiwanya terasa disayat - sayat sembilu talang

Melihat pada sebatang pohon beringin yang sedang berbuah
Burung-burung pemakan buah kayu berkicauan mengerubungi cabang-cabangnya

Wahai perempuan beraroma cengkih
Senja sudah menyatakan tabiatnya
dengan memijarkan siluet merah saga
di punggung bukit Manggani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun