Mata kuliah Projek kepemimpinan melatih mahasiswa untuk mengembangkan potensinya dengan Service-Learning kepada komunitas di masyarakat. Melalui mata kuliah Projek Kepemimpinan, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang I tahun 2023 melaksanakan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme kepada organisasi PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Pelatihan bertempat di kelurahan Bangetayu Kulon Kota Semarang, Minggu (25/02/2024).
Sampah menjadi salah satu masalah terhadap lingkungan. Pengolahan yang tidak tepat  dapat menyebabkan penumpukan dan sumber penyakit, serta mengganggu pemandangan. Persoalan sampah rumah tangga khususnya jenis sampah organik, masih menjadi persoalan sehari-hari yang membutuhkan penyelesaian. Sampah organik dari rumah tangga tentunya dekat dengan peran seorang perempuan (ibu rumah tangga). Dengan begitu, maka pemberdayaan Ibu-Ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) ini tepat untuk menumbuhkan kesadaran dan kemandirian guna memperluas pengetahuan untuk menciptakan kebersihan lingkungan rumah.
Di daerah perkotaan sendiri, terdapat banyak sampah organik sisa-sisa buah atau sayuran yang masih belum dimanfaatkan atau hanya dibuang saja tanpa dilakukan pemilihan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, kelompok kami mempunyai ide untuk mengadakan pelatihan pembuatan eco-enzyme dari sisa-sisa bahan rumah tangga kepada ibu-ibu PKK di Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang.
Eco-enzyme merupakan cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi gula merah/molase, sampah organik (sisa buah, kulit buah, dan sayur yang masih fresh tidak boleh kulit buah yang keras, berlendir, atau juga bergetah), dan air. Perbandingan pembuatan eco-enzyme yaitu 1(gula merah atau molase) : 3(sisa buah, kulit buah, sayuran) : 10(air). Lama pembuatan eco-enzyme ini berkisar antara 3-6 bulan dan menghasilkan cairan berwarna coklat yang beraroma asam segar. Cairan eco-enzyme ini dapat digunakan sebagai pupuk cair tanaman, pembersih lantai, pengusir hama, meningkatkan ekonomi berkelanjutan dan lain sebagainya.
"Harapannya ke depan, dengan banyaknya warga yang mengimplementasikan pengelolaan sampah berbasis Eco-Enzyme, maka sampah akan berkurang," imbuh ibu Yuni selaku Ibu RT 04/RW 10.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang dapat menerapkannya di rumah masing-masing dengan sampah organik yang dimilikinya. Selain itu juga dapat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan sekitar juga, seperti memberikan pupuk cair eco-enzyme terhadap tanaman pribadi di rumah atau bisa juga untuk TOGA PKK. Eco-enzyme memiliki potensi untuk dikembangkan karena bahan dasarnya menggunakan bahan organik yang ada di sekitar kita dan mudah ditemukan. Tahapan membuatnya juga mudah dan memberikan banyak manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H