Mohon tunggu...
Rathie Kowi
Rathie Kowi Mohon Tunggu... Pelajar/mahasiswa -

||!'}...the ordinary person.,\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bertajuk Perubahan (II)

16 Maret 2015   15:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

==KEMUDIAN.... DAN SELANJUTNYA ....==

Rafflesia, 13 Maret 2015

“....seperti halnya mereka kami juga melalui masa dimana kami belajar baik dengan kesadaran sendiri maupun terpaksa karena keadaan. Namun hasil akhirnya kami menyebutnya sebuah PERUBAHAN., ***

Ada kala dimana kita akhirnya mengerti keterbatasan mata kita dalam memandang,. Kemudian aku menyadari bahwasanya “ketika akumelihat ketika itu pula aku buta”.

Semulanya Han dan Aca yang turut menjadi penguji kesabaran aku ternyata ada rencana lain pada sisi yang berbeda. Diawali dengan perubahan suasana ketika derai banyu merekah di sudut penglihatan si cantik Aca di

sebuah ruang yang mempertemukan kami sedari jam 8 pagi sebagai ritual harian dengan segala tumpukan kertas dan himpunan elektronik sebagai latar belakangpanoramanya.

Saat pertama kali tiba-tiba Aca menangis didepanku jujur aku terdiam dan bingung karena aku tidak pernah tau seperti apa hidup yang digariskan untuknya. Kemudian saat Aca merangkulku dan melerai tagis dipundakku

membuatku terlarut dalam suasana sepertinya hatiku ikut terenyuh sembari berempati dengannya walau sedikit kaget dan bingung “gerangan apa yang terjadi” (gumamku dalam hati).,

Namun fenomena ini akan terlihat sangat metal #mellowtotal dimata varian manusia yang tak punya hati. Setelah tangisnya mereda aku pandangi matanya., binar matanya sangat jauh dan rapuh., membuatku goyah untuk

bertanya “kenapa?” dan kemudian aku menelan pertanyaan itu karena takut malah menjadikan keadaan tambah tak nyaman., Hari itu berlalu dengan kejanggalan seperti cerita yang endingnya gantung., Namun tumpukan task

di atas meja masing-masing seakan meniupkan terompet pertarungan yang tidak memberi kami kesempatan untuk membagi rasa tak lezat dunia di pundak kami dan menjadikan kami sering abai pada sisi humanis kami. Bukan hal

baru ketika bertarung dengan tumpukan kertas serta untaian prosedur aritmatika yang menguras seluruh fokus kami karena deadline tanpa toleransi dengan imbas punishment bila tidak rampung.,

Yah begitulah keadaan saat itu kejar-kejaran dengan sang waktu. Pada sisi lain kesibukan yang mengikat itu menjadi pengalihan kesedihan dan masalah bagiku seakan menjadi tembok besar yang membuat aku tetap

tersenyum meskipun himpunan masalah bersilaturahmi tak henti menyisiri sudut hidupku. Yach.., bila dituliskan derita saat itu entah berapa pohon tak berdosa yang akan tumbang karena butuh ribuan helai kertas dan

ratusan botol tinta., hehe’.^) #lebay.com Tentunya kesibukan itu tidak konstan., bila satu project selesai waktunya melanjutkan mimpi tertunda alias tidur sepuasnya hehe,. Maklum kalau dikejar deadline sulit membedakan

siang dan malam hingga jam tidur sering dirapel setelah project selsai. Hal itu juga yang membuat aku lebih memilih untuk tidur dari pada jalan-jalan, nonton, gruvie seperti remaja lainnya disela waktu free

#mumpungbelumlanjutprojectlain’.^)., “Semoga lelahku menjadi berkah dan ibadah untukku” #menghiburhati. Beginilah caraku untuk belajar mandiri dan membuktikan pada mereka kalau aku bukan anak manja yang hanya

bisa menadahkan tangan meminta uang dan hanya menikmati hasil keringat orang tua. Walau belum wah dengan income spekta setidaknya aku bersyukur dengan segalanya., Setelah menangis di depanku hari itu,

perubahan sikap Aca sedikit kontras padaku,. Apatisnya sedikit memudar., kami lebih sering berbagi cerita sisi kehidupan kami., yang membuat kami menjadi akrab., Disela waktu luang kami sering nguli

bareng....#nguulinerya.^) terutama “luncheon”., Sangat menyenangkan bagiku memiliki teman yang mengerti semua kesulitan dipundakku,. punya waktu luang yang sama,. punya waktu sibuk yang sama,. karena aku

pernah kehilangan teman-teman yang berharga karena kesibukan dan tanggung jawabku., (Apapun yang terjadi jauh di lubuk hatiku kalian tetap sahabat yang tak terlupakan.,) Setelah akrab dengan Aca kami saling tau masalah

pribadi masing-masing., Awalnya saat Aca bermasalah dengan pangeran supermie aku masih baik-baik saja dengan someone specialku,. Puncaknya saat Aca akhirnya berpisah dengan Pangeran Supermie seakan

ada epidemi masalah yang menular pada hubunganku dengan someone specialku., Cekcok antara aku dan someone specialku mulai mengudara seperti bola panas yang kian hari kian membesar dan keadaan seperti badai yang

memperbesar api masalah kami,. Pindahnya someone specialku ke benua lain dalam rangka pengapaian segala asanya dengan edukasi lanjutan setara master menambah keruh keadaan., Meski seberat apapunaku dan someone specialku tetap kekeh mempertahankan hubungan kami.,

Berbeda dengan Aca,. Han lebih tertutup dengan dunia asmaranya,. Han hanya berinteraksi dan menegur sapa ketika meminta bantuan menyelesaikan Laporan dan Tugas Kuliah si Macan #ManisCantik., Selebihnya

dia hanya sibuk dengan dunianya yang tidak pernah terusik oleh aku dan Aca., Sampai suatu yang mengaggetkan dan menggemparkan dunia persilatan hehe., Diam-diam Han dengan segala keponya sering menguping kalau

kami lagi cerita., Semua hal tentang kami seolah Han mengetahui dengan baik., Cukup kaget waktu Han ikut memberikan empati saat Aca bersedih dengan alih mau mentraktir “luncheon” dan Nonton Film genre pilihan

Aca kemudian lanjut Karoke di hari Aca berpisah dengan Pangeran Supermie,. Kaget sih., tapi hari itu aku benar-benar melihat Aca meluapkan semua emosi yang ditahannya., “ternyata Han memiliki hati yang sangat lembut dan

cukup pengertian ukuran makhluk apatis” (gumamku dalam hati sembari tersenyum)

.........to be continued.........

Source : http://untitledbyrathie.blogspot.com/2015/03/bertajuk-perubahan-ii.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun