Sungguh aku telah mengumpulkan keberanianku, tapi ini yang selalu terjadi.. Lidahku kelu. Kata-kataku menghilang. Nyaliku memudar.
Aku tak bisa mengungkapkannya padamu, walaupun hanya dalam nada-nada lirihku. Dan dalam kekelaman batinku, ku menjerit, AKU MENCINTAIMU!!!
Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu ketika aku berkata "kamu teramat penting bagiku", ketika aku meyakinkanmu bahwa "kamulah udara di setiap hembus nafasku", ketika aku tak lagi bisa mengungkapkan dengan pasti padamu tentang arti dirimu untukku dan tentang perasaanku sesungguhnya untukmu..
Bagaimana kau akan menyebutku?? Pecundang? Pengecut? Penipu?
Tapi inilah pilihanku..
Untuk menyimpannya dengan rapi dalam hatiku, semua rasaku untukmu.
Untuk membiarkanmu tetap di sampingku dengan segala perhatian yang dapat kuberikan, berharap kau kan tahu yang tesirat di sana.
Untuk mengharapkan waktu, keadaan dan kenyataan dapat berpihak padaku suatu saat nanti.
Untuk dapat berkata "AKU MENCINTAIMU" suatu saat nanti meski penyesalan mungkin telah menghantui.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI