Mohon tunggu...
Rasyid Taufik
Rasyid Taufik Mohon Tunggu... Konsultan - SINTARA Leadership

Konsultan Manajemen SDM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penjaga Nilai Moral

3 Oktober 2022   06:20 Diperbarui: 3 Oktober 2022   06:36 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu menunjukkan pukul 9.30 malam. Di hadapan para ustadz pengasuh pondok tahfidz Wahidin Halim, Pak WH menyampaikan tentang pentingnya disiplin dalam menjalankan nilai-nilai (values) menjadi tindakan dan perilaku. Ia menyadari bahwa nilai-nilai diri seseorang tidak mudah untuk diubah. Karena nilai-nilai itu berkembang dan terbentuk pada masa awal kehidupannya yang sangat dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungannya.

Selama memimpin mulai dari kepala desa hingga gubernur, WH pernah men-skor, menurunkan pangkat dan memberhentikan pegawai untuk urusan yang bisa jadi menurut orang sepele. Saat menjadi walikota Tangerang, ia pernah men-skor pegawai karena memetik buah mangga dan jambu di pekarangan pusat pemerintahan. Padahal buah-buahan itu akan dibagikan juga kepada para pegawai di waktu yang ditentukan.

Ia juga pernah menurunkan pangkat seorang pimpinan dinas karena dalam lomba masak nasi goreng diketahui orang itu berbohong dengan mengaku memasak sendiri padahal hanya meminta nasi goreng temannya. Bahkan ketika menjadi camat, WH  pernah memberhentikan satpam karena mencuri pohon cabai di kantor kecamatan.

Menurutnya, hukuman kepada anak buahnya itu bukan dilihat itu masalah besar atau kecil. Semua itu adalah pelanggaran terhadap nilai dan harus ditindak. Tidak ada toleransi dalam pelanggaran nilai. Pegawainya yang mencuri mangga atau jambu itu misalnya, mudah saja kalau mau beli buah-buahan di pasar, tapi mengapa mereka memilih memetik mangga di lingkungan kantor? Ada yang salah dalam pikiran mereka.

Dalam kesempatan lain, WH pernah bercerita tentang beberapa orang yang dikenalnya saat kecil nakal sampai tuanya seperti itu, nakal. Karena itu jika ada anak-anak berisik dan bercanda di masjid, WH langsung menegurnya agar anak-anak itu sadar bahwa tindakan mereka salah dan  tidak mengulanginya lagi. Kalau tidak juga sadar dan malah mengulanginya lagi dan lagi maka akan jadi kebiasaan, lalu jadi karakter. Maka tidak mengherankan kalau kelakuan anak-anak yang seperti itu akan terbawa hingga dewasa.

Demikianlah. Peran pemimpin selain menanamkan nilai-nilai dan memberi contoh (role model) dalam menjalankannya, juga  menjaga nilai-nilai tersebut agar senantiasa hidup dan berkembang di lingkungannya.

"Saya adalah penjaga nilai moral"

H. Wahidin Halim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun