Mohon tunggu...
Rasyid Putra
Rasyid Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Ekonomi Syariah IPB University

Economics student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran dan Manfaat ZISWAF dalam Pembangunan Ekonomi Secara Makro dalam Perspektif Ekonomi Islam

11 Maret 2024   21:53 Diperbarui: 11 Maret 2024   23:37 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Meskipun ekonomi Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, tetapi Indonesia masih menghadapi masalah seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan ketahanan ekonomi yang lemah yang rentan terhadap perubahan dari luar.

Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) memainkan peran yang signifikan dalam perekonomian makro Indonesia. Dalam konteks ekonomi yang berkembang pesat namun masih menghadapi banyak tantangan, ZISWAF dapat menjadi alat yang berguna untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan mengurangi disparitas sosial dan ekonomi.

Peran ZISWAF

1. Zakat

Sebagai kewajiban bagi umat Muslim yang mampu, zakat dapat menjadi cara yang besar untuk menghasilkan uang untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Zakat yang baik dapat meningkatkan kesetaraan kekayaan dan mendorong pembangunan ekonomi yang lebih adil.

2. Infaq

Sumbangan sukarela dalam Islam, atau infaq, juga memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian makro. Program infaq yang tepat dapat membantu membiayai proyek pembangunan yang menguntungkan masyarakat luas.

3. Sedekah

Sebagai tindakan memberi yang dilakukan dengan ikhlas, sedekah dapat menjadi alat untuk membantu masyarakat ekonomi yang lemah. Penggunaan sedekah yang bijaksana dapat sangat membantu mengatasi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

4. Wakaf

Wakaf produktif, atau sumbangan harta untuk kepentingan umum, juga memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian makro. Proyek pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat dapat dibiayai dengan wakaf produktif.

Ini sesuai dengan konsep ekonomi islam yang bernama altruisme, yang berarti peduli dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain.

Altruisme

Altruisme atau "Ithar" dalam bahasa arab, di ajaran Islam, umat-umatnya diminta untuk membagi kekayaan mereka dengan orang lain, terutama yang kurang mampu.

Sesuai dengan firman Allah dalam QS Surah At-Taubah ayat 60 yang berbunyi:

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

Manfaat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun