Semarang (25/7). Saat ini Indonesia sedang berjuang melawan varian baru dari Covid 19, yaitu Varian Delta dan Delta Plus. Tetapi bukan hanya virus saja yang menyebar di Indonesia, ada hoaks yang menyebabkan kebiasan informasi mengenai Covid 19 pada masyarakat.
Dengan banyak hoaks-hoaks yang beredar di masyarakat, Mohammad Rasyid Farhan Taufik atau Rasyid sebagai salah satu mahasiwa Universitas Diponegoro (Undip) memberikan penyuluhan dan kampanye melawan hoaks Covid 19 melalui Program KKN Undip pada Sabtu (25/7/2021).Â
Media yang digunakan adalah media sosial berbagi video Youtube, sehingga masyarakat dapat mengakses dan menonton kapan dan dimana saja.
Penyuluhan ini sudah ditonton lebih dari 30 kali oleh warga RT 07, RW 02, Kelurahan Pedalangan, Kesamatan Banyumanik, Kota Semarang. Dalam penyuluhan, warga diperkenalkan terlebih dahulu mengenai definisi hoaks secara bahasa dengan referensi Kamus Bahasa Inggris Oxford.Â
Melalui presentasi, hoaks dijabarkan bersama jenis-jenisnya yang beredar seperti berita bohong, tautan mengait, bias konfirmasi, misinformasi, satir, dan post-truth. Hoaks mengenai vaksin yang dapat dideteksi melalui bluetooth menjadi contoh yang disampaikan dalam presentasi.
Selain untuk mencegah dan mengenali hoaks, warga juga diperkenalkan dan diajak untuk melakukan cek fakta serta menampaikan aduan melalui Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) yaitu Kominfo.go.id dan Aduankonten.id.Â
Setelah diberikan penyuluhan, warga diajak untuk menyebarkan dan berpatisipasi aktif melalui sticker yang berisikan tautan untuk melakukan cek fakta dan aduan disertai oleh peringatan 'STOP HOAX'.
Penyuluhan dan kampanye ini mendapatkan respon positif, salah satunya adalah Pak Bangun selaku Ketua RT yang mengucapkan terima kasih atas ilmu yang dibagikan seputar hoaks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H