Dewasa ini, manusia dihadapkan berbagai keadaan yang mengharuskan mereka untuk beradaptasi dengan keadaan yang ada. Sudah banyak kejadian yang mengubah setiap kegiatan manusia, di tahun 2019 ditemukan sebuah virus pengembangan baru dari virus corona yang memiliki efek dan tigkat efek yang parah bagi yang  terpapar virus tersebut bahkan dari beberapa kasus yang terpapar virus tersebut mengakibatkan kematian bagi penderitanya. Sejak menyebar di kota wuhan hingga sekarang tanggal 25 April 2021 sudah ada sekitar 146 juta orang yang terpapar di seluuh dunia dan sudah ada 3,1 juta orang yang meninggal.  Virus tersebut mengakibatkan seluruh bumi mengalami pandemic yang berujung pada berubahnya berbagai sekktor kegiatan manusia.
Untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus lebih lanjut, pemerintah di seluruh dunia banyak yang menerapkan langkah-langkah untuk mengunci negara dan kota pada tingkat yang berbeda-beda. Hal Itu dilakukan degan menutup perbatasan, menutup sekolah dan tempat kerja serta tempat umum, dan membatasi pertemuan besar.Â
Pembatasan-pembatasan tersebut dikenal dengan istilah "Great Lockdown," atau biasa disebut "lockdownd" yang dampak dari pemberlakukan pembatasan tersebut membuat banyak kegiatan ekonomi global terhenti dan merugikan bisnis. Di Indonesia dapat dilihat sudah banyak sekali upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini.memang negara ini tidak menerapkan lockdown tetapi pembatasan berskala nasional ang membuat banyak interaksi antar manusia terhambat dan tergangun hal ini juga mengganggu stabilitas pertumbuhan terutama dalam sektor ekonomi di Indonesia.Â
Berbagai badan ekonomi internasional seperti Bank Dunia memperkirakan akibat pandemi ini pertumbuhan ekonomi nasional hanya berada pada kisaran -3,5% sampai dengan 2,1% pada 2020. Senada dengan Bank Dunia, IMF juga menggambarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya sebesar 0.5% pada 2020. Hal ini jelas merupakan sebuah koreksi tajam dari tingkat pertumbuhan sebesar 5,02% yang tercatat pada 2019.Dilihat dari sisi sosial ekonomi, beberapa lembaga memperkirakan akan terjadi pertambahan antara 1,16 juta (+0.44%) hingga 9,6 juta (+3.6%) penduduk miskin pada 2020. Pengangguran sendiri diperkirakan akan mengalami penambahan besar jumlah dimana  2,91 juta (2.17% angkatan kerja) hingga 5,23 juta (3.79% angkatan kerja) pada 2020.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi ini sangatlah massive dan tidak dapat diperkirakan kemungkin yang akan terjadi ke depan, namun sebagai umat yang telah melewati berbagai keadaan yang hampir membawa kita kepada kepunahan, manusia pasti dapat bertahan dan menemukan cara untuk bisa beradaptasi.Â
Dapat dilihat Infeksi Covid-19 bukanlah penyakit pandemi yang pertama kali terjadi. Dimana dunia sudah melewati beberapa pandemi, seperti pandemi flu babi akibat virus H1N1 pada 2009 yang berhasil menginveksi kurang lebih 1,4 miliar orang di seluruh dunia dan membuat ratusan ribu orang meninggal dunia. Lalu pada 1918-1920, dunia juga terjadi pandemi Spanish Flu yang diperkirakan menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia.Â
Salah satu pandemi terburuk yang pernah tercatat dalam sejarah adalah pandemi Black Death yang membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa pada saat itu. Jadi dari sini dapat kita ambil bahwa manusia akan tetap bisa menemukan cara keluar dari pandemi ini bagaimanapun caranya dapat dilihat dari berbagai hal yang dilewati manusia, semua itu seperti hal yang sangat mustahil untuk dinalarnorang dapat berahan namun buktinya sampai sekarang manusia masih menjadi puncak strata tertinggi di bumi ini dan jauh dari kata kepunahan.
Ada beberapa faktor dan penyebab yang mejadikan virus ini menjadi sebuah momok yang sulit diatasi oleh berbagai daerh bahkan negara maju sekalipun. Beberapa penyebab pesatnya penyebaran virus ini karena masyarakat merasa virus ini cuma bualan semata dan banyak dari mereka melanggar protokol kesehatan yang ditetapkan seperti menjaga jarak dari orang lain, dan jangan ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak, selalu menggunakan masker saat beraktivitas di tempat umum, selalu rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, menjaga pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, olahraga secara rutin, istirahat yang cukup, dan menjaga diri supaya terhindar dari stress, dan tentu saja menghindari kontak dengan penderita COVID-19, menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin
pada dasarnya pelanggaran protokol yang dilakukan masyarakat karena sebagian besar dari mereka harus mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya  dengan keluar dari rumah dan menepikan setiap kegiatan dan protokol yang sudah ditetapkan untuk mencegah penyebaran virus ini semakin pesat. Hal ini semua dilakukan masyaarakat karena sebagian besar kegiatan masyarakat masih dilakukan dengan tatap muka langsung dan harus bertemu langsung secara kontak  fisik, seperti halnya orang yang yang ingin makan bakso dan jaraknnya Cuma 50m dari rumah dia akan menganggap itu enteng dan tidak perlu repot repot menggunkan masker atau mematuhi protokol yang ditetapkan.
Untuk menghadapi berbagai perubahan ini, masyarakat harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dan mengikuti setiap perubahan dan penyesuaian dengan keadaan yang ada. Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan revolusi industry 4.0 dimana bangsa ini akan mengalami kemajuan teknologi baru yang dapat mengubah cara hidup manusia saat ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri krena dngan adanya revolusi indusri 4.0 jika dimanfaatkan dengan baik dan siapkan dengan baik oleh bangsa terutama pemerintah sebagai pemangku kebijakan, hal ini bisa menjadi ujung tombak Indonesia dalam melewati pandemi ini..
Beberapa prinsip desain industri 4.0 sebagai berikut, yang pertama adalah interkoneksi yaitu kemampuan mesin, perangkat sensor dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet of thing (IoT), prinsip ini membutuhkan kolaborasi keamanan dan standar. Kedua, ialah informasi yang transparan dimana merupakan kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital dengan data sensor termasuk data dan penyediaan informasi. Ketiga, bantuan teknis yang berupa kemampuan sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak dalam waktu singkat. Keempat merupakan kemampuan sistem fisik maya untuk membuat keputusan sendiri dan menjalanka tugas seefektif mungkin.