Mohon tunggu...
Syadina Rasya Maulidya
Syadina Rasya Maulidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Art and tech enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Literasi Digital bagi Kurikulum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

6 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era di mana teknologi telah berkembang pesat, kemampuan untuk mengelola, memahami, serta memanfaatkan informasi digital secara efektif menjadi sangat penting. Sekumpulan keterampilan tersebut dinamakan literasi digital. Literasi digital sangat relevan dalam kehidupan modern karena teknologi digital telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari hampir semua aspek aktivitas manusia. Dari pendidikan, pekerjaan, komunikasi, hingga hiburan, literasi digital memengaruhi cara kita berinteraksi dan beradaptasi dengan dunia yang semakin terdigitalisasi.

Literasi digital memiliki banyak manfaat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, literasi digital memungkinkan kita untuk mengakses informasi secara cepat dan luas dari berbagai sumber online sehingga memperkaya pengetahuan dan wawasan. Kedua, kemampuan ini juga membantu kita menyaring informasi, membedakan mana yang valid dan mana yang tidak sehingga kita terhindar dari misinformasi atau berita palsu. 

Selain itu, literasi digital meningkatkan keterampilan dalam menggunakan teknologi yang sangat berguna untuk efisiensi di tempat kerja, mulai dari manajemen data hingga komunikasi yang lebih efektif. 

Manfaat lain dari literasi digital adalah kemampuan untuk melindungi diri secara online, terutama dalam menjaga privasi dan keamanan data dari ancaman siber. Dengan literasi digital, kita juga dapat lebih aktif terlibat dalam diskusi sosial dan politik, serta berkontribusi dalam masyarakat digital dengan cara yang lebih kritis dan konstruktif. Secara keseluruhan, literasi digital memperkuat keterampilan individu dalam menghadapi berbagai tantangan dunia modern.

Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang menggunakan kurikulum yang dirancang untuk menggabungkan pendidikan agama Islam dengan pendidikan umum sehingga mahasiswa mendapatkan pemahaman yang holistik tentang ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern, literasi digital juga sangat berperan dalam kelangsungan kegiatan pembelajaran di PTKI.

Mahasiswa PTKI adalah penerima utama dari program literasi digital. Mereka perlu aktif dalam mempelajari keterampilan digital untuk mendukung studi mereka, termasuk kemampuan mengakses informasi dari sumber digital yang kredibel, berpikir kritis terhadap konten yang ditemukan online, dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan digital. Mahasiswa juga perlu terlibat dalam diskusi dan penelitian yang menggunakan alat-alat digital sebagai bagian dari pengembangan keilmuan dan dakwah. 

Literasi digital juga membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam menyaring informasi. Pada era banjir informasi dan berita hoaks, mahasiswa PTKI yang melek digital dapat membedakan antara informasi yang valid, kredibel, dan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ini penting, terutama dalam menelaah isu-isu agama yang sering dipengaruhi oleh interpretasi yang keliru atau bias.

Literasi digital memberikan manfaat besar dalam aspek kolaborasi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan lembaga pendidikan lainnya. Dengan literasi digital, PTKI dapat lebih mudah menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di dalam dan luar negeri melalui platform digital, memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi tanpa batas geografis. Kolaborasi dalam penelitian bersama menjadi lebih efektif dengan adanya platform daring untuk berbagi data dan sumber daya. 

Selain itu, mahasiswa dan dosen dapat berpartisipasi dalam proyek dan pembelajaran kolaboratif yang melibatkan penggunaan teknologi digital seperti Google Docs atau aplikasi manajemen proyek, sehingga memudahkan kerja tim meskipun dilakukan secara jarak jauh. Literasi digital juga memperluas jaringan akademik melalui forum diskusi, webinar, dan komunitas daring, sehingga membuka peluang untuk sinergi yang lebih luas di bidang pendidikan dan penelitian. 

Tidak hanya itu, PTKI dapat bekerja sama dengan lembaga lain untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman melalui alat digital, mempercepat proses penyusunan dan penyelarasan kurikulum. Dengan demikian, literasi digital memperkuat kolaborasi di tingkat nasional maupun internasional, meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di PTKI dan lembaga pendidikan lainnya.

Kesimpulannya, literasi digital memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa PTKI, memperkaya proses pembelajaran dengan akses informasi yang luas dan keterampilan berpikir kritis. Literasi digital juga berpengaruh pada pengembangan kurikulum PTKI, membuatnya lebih relevan dengan kebutuhan zaman modern, terutama dalam merespons perkembangan teknologi dan tantangan global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun