Mohon tunggu...
Rasya Faradillah
Rasya Faradillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris

love yourself isn't a selfish things.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Freedom of Speech yang Sering Dianggap Remeh di Era Modernisasi

17 Juni 2022   10:37 Diperbarui: 21 Juni 2022   20:03 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi sekarang banyak sekali hak-hak kebebasan berpendapat yang sering di sepelekan oleh Sebagian orang, karena dianggap menyalahi aturan dan dianggap ingin menang sendiri. 

Padahal menurut beberapa orang yang paham tentang hukum, hal itu dianggap sebagai hal yang serius. "Freedom of Speech" sendiri memiliki arti kebebasan berpendapat, yang dimana ini jelas tidak melanggar norma-norma HAM yang ada di negara kita. 

Hak kebebasan berpendapat sudah dimiliki oleh semua orang sejak sebelum lahir. Orang-orang berhak berekspresi dan mengutarakan pendapatnya tanpa ada rasa takut dan juga khawatir akan pertentangan dari masyarakat sekitar.

Namun, yang terjadi sekarang ini banyak sekali petinggi-petinggi negara yang suka membungkam para rakyat kecil agar mereka tidak dapat berpendapat. 

Menurut para petinggi tersebut, rakyat kecil tidak memiliki hak untuk berpendapat atau mengkritik tentang kondisi negara ini. Hal itu jelas melanggar nilai-nilai HAM yang ada. 

Hak kebebasan berpendapat ini dapat dilakukan oleh siapa saja, karena mereka berhak untuk mengutarakan pendapat mereka dengan bebas sesuai denga nisi hati mereka. Tentunya dengan Bahasa yang nyaman untuk didengar dalam mengutarakan berpendapat.

Freedom of Speech sendiri sudah diatur dalam Al-Qur'an pada surat Al-Kahfi ayat:29

Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

Ditulis oleh : RASYA FARADILLAH GYMNASTIYAN, MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNISSULA.

Dosen Pengampu Unissula : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun