Mohon tunggu...
rahmat supana
rahmat supana Mohon Tunggu... wartawan -

wartawan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Blusukan

15 September 2015   10:33 Diperbarui: 15 September 2015   10:55 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucari singkong hingga ke tepian pasar yang kumuh
Sekadar memberitahu..aku ada di tengah mereka yang lusuh
Bibirku bergetar
Airmataku terurai
Aku menangisi engkau wahai kaum jelata
Tanganku memegang kresek sembako
Senyum menebar seiring plastik plastik itu bertebaran
Senyuman pahit kala menyambut tangan
Getir lirih anak anak tak berayah
Janda janda kelaparan
Aku tahu dalam kedipan mata
Semua ingin kusampaikan
Aku selalu baik dalam jangkauan
Hadirku membawa berkah
setidaknya untuk detik kresek hitam
yang umurnya hanya kurang sepekan
Pasti semua tak akan pernah tahu
Semua kebijakan terus melindas mereka dijalanan
Tapi aku menyadari kesulitan kesulitan
Hanya tanganku terbelenggu kaum hitam
Yang meminta semua harta dibagikan
Pembagian yang sangat memilukan
Sedikit untuk si papa
Sejuta dollar untuk si kaya
Kadang aku terdiam
Ingin kuhentikan
Aku tak punya kekuatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun