Kemarin saya mampir untuk berbelanja di salah satu pasar tradisional yang merupakan pasar untuk kulakan para pedagang sayur-mayur. Harga di pasar itu memang murah tanpa harus beli dalam jumlah besar. Saya iseng tanya kepada salah satu pedangang sayur-mayur tentang harga cabe, ternyata benar curhat salah seorang teman saya bahwa harga cabe 1Kg mencapai Rp40.000,- Tidak bisa saya bayangkan berapa harga cabe jika dijual oleh pedagang sayur keliling.
Ada yang lebih membuat hati saya terharu ketika membeli ayam dilangganan saya, ketika saya menanyakan harga satu ekor ayam mati, ternyata harganya masih manusiawi. Ibu yang menjual bilang "ga tega mbak jual mahal-mahal, ayam hidup sekarang sudah mencapai Rp20.000,-, terus saya mau jual berapa? kalau kemahalan, kasihan orang yang beli". Miriiiiiis sekali hati saya mendengar kalimat penjual ayam tadi. Kenapa para pemangku kewenangan di negara ini tidak memiliki sikap empati terhadap sesama. Empati yang diutarakan tukang ayam tersebut membuktikan bahwa berdagang harus memakai hati, bukan hanya rasio untung-rugi seperti yang dilakukan para pejabat di negeri ini.
Peran negara yang diamanatkan dalam konstitusi jelas sudah diabaikan. Ketika rakyat dirugikan, ke mana mereka harus mengadu? tak usah mengadulah bahasanya, tapi pantaskah rakyat menjerit ketika hidup mereka terjepit? Bukankah negara ini bukan suatu badan usaha berupa PT yang profit minded? Ke mana kepedulian pemerintah terhadap melambungnya harga bahan pokok saat ini?
Banyak artikel di koran menyalahkan sistem perekonomian bangsa ini yang sudah terlalu Liberalis, namun menurut saya, dosa terbesar adalah orang-orang yang telah diberi amanah oleh Tuhan belum mampu berempati dan bersimpati terhadap kebutuhan orang banyak. Mereka belum bersahabat dengan hati nurani dalam menjalankan amanahNya. Ketika moral sudah minim, sistem sebagus apapun tak akan berhasil dan ujung-ujungnya rakyatlah yang dirugikan.
Semoga bangsa ini lekas sadar atas kekhilafan yang sedang terjadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI