Mohon tunggu...
Rastini
Rastini Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tradisi Sedekah Laut (Nyadran)

20 Oktober 2015   08:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:57 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sedekah laut merupakan tradisi yang dilakukan setahun sekali oleh masyarakat pesisir khususnya nelayan, ini dilaksanakan sebagai rasa syukur atas hasil yang diperoleh nelayan dari menangkap ikan dilaut serta berdo’a agar hasilnya dalam menangkap ikan akan selalu melimpah dan diberi keselamatan ketika bekerja. Dilingkungan masyarakat nelayan, tradisi ini selain dijadikan sebagai ritual upacara sedekah laut (Nyadran) biasanya dijadikkan pula sebagai saran hiburan rakyat yang tentu saja dengan menampilkan hiburan seperti : pagelaran wayang, panggung hiburan musik atau juga pengajian akbar, dan yang ikut meramaikan juga bukan orang pesisir saja melainkan warga kampung sebelah atau warga pendatang yang sekedar ingin melihat prosesi ritual sedekah laut atau Cuma ingin melihat hiburan rakyat saja.

Dalam proses sedekah laut ini ada saja pihak-pihak yang pintar melihat peluang pasar, sehingga pada saat pelaksanaan sedekah laut ini dimanfaatkan oleh para pedagang yang mencoba keberuntungannya menjajakkan dagangannya. Para pedagang ini biasanya adalah para pedagang yang dadakan karena mereka menjual dagangan yang banyak menguntungkan misalkan minuman dingin.

Dalam pelaksanaannya sedekah laut biasanya dilakukan pada pagi hari, sebelum menuju ke pesisir pantai para warga menyiapkan dahulu sesaji yang akan dibawa , sesaji yang dibawa adalah ayam, kepala kerbau atau sapi dan makanan . selain itu akan ada iring-iringan pula yaitu akan ada seorang wanita cantik yang ditandu oleh empat orang pria, tujuannya agar bisa menarik simpati para masyarakat yang menonton upacara sedekah laut (Nyadran). Sedekah laut itu sendiri merupakan sebuah warisan tradisi yang telah berjalan puluhan tahun silam, tradisi ini dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada Tuhan karena selama kurun waktu satu tahun telah diberi kelimpahan dalam mencari ikan dan diberi kesehatan dalam aktivitas mencari ikan dilaut, biasanya dalam lingkup keorganisasian para nelayan pelaksanaan sedekah laut sendiri sudah dijadwalkan satu tahun sebelumnya sehingga dari segi pendanaan itu bersifat swadaya masyarakat sekitar pesisir.

Tidak jarang juga pelaksanaan sedekah laut dijadikkan ajang promosi oleh lingkungan pemerintah daerah sebagai salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun asing yang ingin melihat tata cara pelaksanaan ritual sedekah laut tersebut, sehingga dalam segi pelaksanaan kurang dari 2 minggu kabar sedekah laut sudah menyebar ke penjuru daerah tersebut membuat pengujung membanjiri tempat sedekah laut tersebut dilaksanakan.

Sedekah laut merupakan sebuah tradisi yang unik karena tidak semua daerah dapat merayakkannya tetapi hanya dilaksanakan oleh daerah pesisir saja, maka demikian tradisi sedekah laut ini sangat mempunyai arti yang penting dikarenakkan menambah keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.

Sedekah laut sendiri merupakan tradisi peninggalan nenek moyang yang patut di lestarikkan dan dijaga, sehinga tradisi ini akan tetap ada sampai dengan generasi berikutnya karena apabila dicermati dan dipahami sedekah laut ini mempunyai arti makna yang dalam yaitu perwujudan syukur terhadap tuhan sehingga terjalin hubungan baik yaitu antara Tuhan dan Hamba_Nya. Dan terselip pesan untuk selalu menjaga kelestarian alam guna mendapatkan hasil tangkapan ikan dengan maksimal, serta tidak menghancurkan habitat hidup ikan tanpa menggunakan alat-alat yang bersikap merusak agar kelestarian ikan tetap terjaga. Itu pula harus diajarkan kepada anak-anak generasi mendatang, itulah makna terpenting dari sekedar tradisi sedekah laut yang mengarah kepada hiburan rakyat yang bersifat kegembiraan atas kelimpahan hasil tangkapan ikan yang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun