Kegiatan pembuatan teras bangku dikegiatan unit percontohan usaha pelestarian sumberdaya alam (UP UPSA) digapoktan laksana jaya KPH liwa Provinsi Lampung, salah satu bentuk model usaha pelestarian sumberdaya alam yang dibantu anggarannya oleh penerintah pusat melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran (BP DAS) way seputih way sekampung Provinsi Lampung.
Terasering merupakan salah satu kegiatan konservasi tanah dengan metode sivil teknik yang mempunyai fungsi sebagai pengedaliaan erosi. Adapun jensi teras dibagi menjadi beberapa bentuk di antaranya teras bangku, teras gulud, teras kridit dan teras individu.
Pada kegiatan UP-UPSA digapoktan laksana jaya kegiatan konservasi tanah yang diterapkan adalah dua jensis teras yaitu teras bangku dan teras datar.
Teras bangku merupakan teras yang sempurna karena teras ini mempunyai beberapa bentuk yang sangat baik dalam pengedalian erosi.
adapun bentuk-bentuk yang terdapat dalam teras bangku sebagai berikut :
a. Bidang olah
Bidang olah yang terdapat diteras bangku mempunyai fungsi ganda yaitu berfungsi untuk memperbanyak air masuk kedalam tanah (infiltrasi) dan berfungsi untuk bidang olah untuk usaha tani.
b. Tanaman penguat teras
Tanaman penguat teras yang diterapkan pada teras bangku ditempatkan pada bibir teras dan tampingan teras. Tanaman yang cocok ditanam pada bibir teras harus mempunyai manfaat ganda selain penguat teras juga sebagai pakan ternak.Â
c. Saluran pembuangan air (SPA)
Saluran pembuangan air atau drainase dalam teras fungsinya sangat penting yaitu sebagai pengedali air yang ada dibidang olah dan juga sebagai saluran pembuangan air. SPA yang ada diteras bangku dibuat dengan dua cara :
1. SPA yang melitang pada teras bangku
Saluran ini berada dibawah tampingan atau pada bagian depan teras berbetuk siring dengan ukuran kurang lebih lebar 25 cm dalam 25 cm sedangkan panjang disesuaikan dengan panjang teras, yang berfungsi untuk menampung air yang berlebih dibidang olah yang nantinya air akan dialirkan ke saluran pembuangan air (SPA) utama.
2. SPA utama
Saluran penbuangan air utama ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengedalian air permukaan dibuat dengan cara memotong lereng atau berada di antara teras bangku, jarak dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Jarak SPA biasanya dibuat per 100 meter atau disusiakan pada batas pemilikan lahan. Fungsi utama dari pada SPA adalah untuk menyalurkan air yang berlebih pada bidang teras yang dialirkan pada siring teras.
2. UPAYA PEMBUATAN TERAS BANGKU
a. Mementukan Kelerengan lahan (slope)
Cara menentukan kelerengan lahan ada beberapa alat yang dipakai yaitu dengan menggunakan alat abney level, clinometer alat ini digunakan untuk mengetahui berapa  derajat atau berapa persen kemiringan lahan.
seperti contoh pada kegiatan UP-UPSA digapoktan laksana jaya rata-rata kemiringan lahan 10-30 derajat setelah diukur dengan abney level dan clinometer.
b. Menetukan jarak teras bangku
Jarak teras bangku harus disesuaikan dengan kemiringan lahan, kenapa ini sangat penting?, karena teras bangku merupakan teras yang sempurna, apabila salah meletaknnya maka akan berat dalam mengerjakannya, akan berdampak pada bayaknya tenaga kerja, biaya serta hasilnya kurang maksimal, terutama pada lahan dengan kemiringan lebih dari 35 derajat.
Jarak antar teras bangku yang ideal adalah pada kemiringan 20 derajat, maka akan ketahui jarak antar teras 2,5 dengan interval 50 cm dan bidang oleh antara 2 meter.
c. Membuat garis kontur
Kegiatan membuat garis kontur sebelum membuat teras bangku adalah hal yang sangat penting, tampa kontur maka pembuatan teras bangku tidak akan sempurna. Kontur adalah menentukan arah datar pada lahan yang akan dibuat teras bangku, cara membuat kontur sudah saya buat atikelnya minggu yang lalu dan tidak akan saya bahas pada artikerl ini.
d. Menghitung interval teras bangku.
Interval teras bangku adalah potongan lereng yang akan digali dan diratakan sehingga akan menbentuk bidang olah untuk melakukan budidaya. Semakin tinggi interval tanah maka semakin banyak tanah yang digali tentu ini akan bepengaruh pada tenaga dan biaya.
Interval teras bangku dengan kemiringan lahan antara 20-30 derajat maka interval tanahnya antara 50-70 cm dan nantinya akan terbentuk bidang olah antara 2- 2,7 meter.
e. Membuat saluran pembuangan air (SPA)
Saluran pembungan air (SPA) sangat penting dibuat karena peranannya akan membantu ketika ada limpahan air ketika terjadi hujan deras. Salah satu fungsi dari SPA adalah menyalurkan air dari bidang olah ke teras yang ada diteras bangku lalu air disalurkan ke SPA utama.
Perbedaan SPA yang ada disekitar teras bangku dan SPA utama adalah bentuknya berbeda tetapi fungsinya sama yaitu sebagai penyalur air.
f. Menentukan jenis tanaman penguat teras
Tanaman penguat teras mempunyai fungsi untuk menahan tanah di areal urugan dan tampingan teras bangku, kenapa dipilih rumput karena rumput pertubuhannnya cepat dan mempunyai akan yang dangkal dan kuat sehingga tanah urugan dan tampingan cepat terlindungi dari air hujan.
Jenis tanaman yang baik ditanam dibibir tetas dibagi menjadi tiga macam :
1. RumputÂ
Rumput yang ditanam dibibir teras harus mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai penahan teras juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan terbak kambing, domba dan sapi. Jenis rumput tersebut di antaranya yaitu jenis rumput gajah (Pennisetum purpureum ), jenis rumput odot (Pennisetum purpureum ), Jenis rumput sataria (Setaria sphacelata ) dan jeris rumput king gras (Pennisetum purpuphoides ) dan jenis rumput legum
2. Tanaman perdu
Tanaman perdu yang dimanfaatkan sebagai penguat teras seperti tanaman turi, tanaman kaliandara, tanaman gamal atau jenis tanaman lain yang pertumbuahnnya tidak telalu besar. Taman perdu juga harus mempunyai manfaat lain selain sebagai penguat teras, batangnya sebagi kayu bakar atau kayu penyangga tanaman lada, cebe jawa atau sirih dan daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Tanaman empon-empon
Tanaman yang termasuk tanaman empon-empon di antanya kapulaga, serai, lengkuas, kunyit dan jahe. namun yang dianjurkan untuk ditanaman disekitar bibir teras adalah tanaman kapulaga karena tanaman ini bisa beranak pinak menjalar serta yang di ambil hanya buahnya, sedangkan tanaman seperti lengkuas, kunyit dan jahe kurang dianjurkan karena yang dipanen umbinya dan harus dibangkar tentu ini akan berpengaruh pada tanah disekitarnya kecuali dibudidayakan khusus pada bidang olah. Sedangka tanaman serai tergantung pada serai yang kita taman, kalau serai wangi dianjurkan di tanaman sekitar bibit teras karena yang dimanfaatkan hanya daunnya, sedangkan serai sayur tidak dianjurkan karena ketika panen harus di bongkar.
3. TEKNIK MEMBUAT TERAS BAKNGU
Alat-alat yang harus diperiapkan adalah cangkul dan garfu, cangkul digunakan untuk memidahkan tanah dan mengatur tanah hingga menjadi datar, sedangkan garfu untuk membantu membongkar tanah yang agak keras dan memudahkan untuk dicangkul.
Usahan pembuatan teras bangku terlebih dahulu pada lahan bagian atas tujuannya supaya tanah-tanah yang tercecer tidak menimpa pada teras bagian bawah.
Lalu tanah pada bagian interval teras yang terlebih dahulu digali dengan cara digarfu setelah tanah lunak lalu tanah ditarik ke bawah dan sebagian angkat ke bagian atas untuk memudahkan dan mempercepat pembentukan guludan, pada bagian bibit teras dibuat seperti gundukan dengan tinggi kurang lebih 25-30 cm, sedangkan pada ujung teras bagian depan atau tanah bekas galian pada interval dibuat saluran pembuangan air (SPA) dengan ukuran lebar 25 cm, dalam 25 cm, sedangkan panjang disesusaikan dengan panjang teras. Kegiatan ini terus diulang-ulang tahap demi tahap sampai selesai, mengikuti jarak jumlah teras dan kontur yang sudah ditentukan. Rata-rata pembuatan teras bangku per HOK mampu membuat teras kurang lebih 5-10 meter tergantung kondisi lahan.
4. FUNGSI TERAS BANGKU
1. Penahan dan mencegah terjadinya erosi
2. Mempertahankan dan pengembalikan kesuburan tanah
3. Memperkecil aliran air dipermukaan tanah (run up)
4. Membantu peresapan air kedalam tanah (infiltrasi)
5. Memperpendek lereng.
5. MANFAAT TERAS BANGKU
1. Mudah dalam melakukan budidaya
2. Mudah mengatur pola tanam
3. Mudah perawatan tanaman baik pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama penyakit
4. Mudah melakukan aktivitas pemanenen dan distribusi hasil panen.
5. Mengurangi biaya tenaga kerja
6. KEKURANGAN TERAS BANGKU
1. Banyak memerlukan tenaga kerja dalam pembuatannya
2. Banyak memerlukan biaya
3. Tidak semua lahan bisa dibuat teras bangku tergantung pada tektur tanah dan kelerengan lahan
4. Perawatan teras bangku harus terus menerus minimal 2 tahun sekali.
5. Agak sedikit rumit dalam pengerjaannya
Simak video berikut ini bimbingan teknik pembuatan teras terassering :