Mohon tunggu...
rasmin marhaenis
rasmin marhaenis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lajang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Anak rakyat yang lahir di pelosok desa dengan membawa cita-cita dan harapan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua DPC GMNI Kendari Dorong Politik Berorientasi Masa Depan pada Pemilu 2024

19 November 2023   18:47 Diperbarui: 19 November 2023   18:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua DPC GMNI Kendari Dorong Politik Gagasan Pada Pemilu 2024

KENDARI - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari mendorong politik gagasan yang berbasis program dan visi misi jangka panjang pada pemilu 2024 dalam rangka mendorong sektor pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah kita mesti hidupkan perdebatan yang sehat sebagai orientasi memberdayakan masyarakat secara mandiri, konsekuen, dan berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan pada saat kegiatan pelantikan dan rapat kerja pengurus DPC GMNI Kendari Periode 2023-2025 di Gedung Kwarda Sulawesi Tenggara pada 15 November 2023.

Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya dalam sambutannya mengatakan dalam sistem kepemiluan yang berjalan selama masih kurang sekali gagasan-gagasan politik yang berorientasi masa depan rakyat dan berbentuk program nyata yang bisa menyentuh semua komponen masyarakat. Apa lagi sistem masih bersifat prosedural, bukan bersifat subtansial, sehingga berdasarkan keresahan merasa penting untuk memberikan panggung kepada kontestan dan peserta pemilu yang maju pada momentum 2024 untuk lebih meningkatkan kualitas demokrasi yang lebih baik lagi dengan diramaikan dengan politik gagasan dan ide-ide yang progresif.

"Kesalahan memilih pemimpin ke depannya akan berdampak buruk, tidak saja bagi rakyat melainkan masa depan daerah juga dipertaruhkan. Oleh karena itu, kecerdasan dalam memilih pemimpin dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, tentu itu juga meningkatkan kualitas demokrasi agar semakin baik," katanya.

Pendidikan politik harus menjadi tanggung jawab semua pihak, khususnya para elite politik yang memiliki kedudukan strategis atau sedang memiliki peran sentral dalam sistem politik. Tanpa terjadinya pendidikan politik yang sehat dan baik, maka dipastikan tidak akan terjadi peningkatan kecerdasan politik publik. Pada akhirnya publik akan selalu terjerumus dalam kesalahan yang sama dari waktu ke waktu dalam menentukan pemimpinnya dan akan selalu dijadikan kambing hitam dalam kepentingan para elite politik.

"Itu kemudian harus kita antisipasi bersama untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan seperti turbulensi dan chaos politik dalam pesta demokrasi tahun 2024 ini," bebernya.

Mantan ketua Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO periode 2019-2020 juga menyampaikan, pelajaran dan hikmah bahwa pemilu adalah instrumen politik yang memberi ruang kepada warga untuk menyeleksi pemimpin politik yang baik, bijaksana, dan mampu menjaga amanat rakyat. Maka dengan demikian, jika terbentuk pendidikan politik yang rasional akan tercipta pemilu yang berkualitas, warga akan menentukan pemimpin politik yang berorientasi masa depan.

"Itu tergantung dari kejujuran elite politik dalam memberikan pendidikan politik kepada publik sebab masyarakat adalah kekuatan politik yang tak bisa dibendung, bekerja dengan penuh keyakinan, sepenuh hati, dan tak menjanjikan mimpi di siang bolong," ungkapnya.

Pengajaran yang diperlukan adalah mengenai bagaimana menentukan pemimpin politik yang bijaksana terhadap rakyat agar masyarakat dapat memilih pemimpin politik yang memiliki sifat amanah, dapat dipercaya, teladan, transparan, dan visioner. Sosok pemimpin itu dapatlah ditebak adalah seorang figur yang dapat menerima amanah daerahnya secara benar, bukan mengkhianati dengan janji yang tidak sesuai dengan legitimasi rakyat.

Apalagi di tengah ingar bingar euforia politik menjelang momentum pesta demokrasi, ada banyak pelaku politik yang alih-alih mampu membawa kekuasaan politik pada tujuan kesejahteraan masyarakat justru sama sekali tidak memahami benar hakikat, makna dan fungsi politik, kekuasaan dan juga kepemimpinan politik yang bijaksana justru terjerumus kepada kepentingan yang pragmatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun