Sudah beberapa minggu ini saya dan teman-teman secara rutin melakukan perjalanan dari Kebumen menuju kota Yogyakarta. Kondisi cuaca yang panas dan tiba-tiba menjadi hujan, atau sebaliknya sudah bukan hal baru bagi saya dan teman-teman yang saat ini sedang memiliki semangat melakukan aktivitas baru di kota gudeg Yogyakarta. Perbincangan serius, santai dan terkadang humor yang terlalu vulgar pun sering dilontarkan beberapa teman agar terasa mengasyikan dan menghindari rasa kantuk. Namun demikian walaupun sudah berupaya untuk menghindari kantuk, jika rasa lelah dan letih datang, maka rasa kantuk pun menyerang. Terlebih lagi jika sudah mampir di rumah makan langganan. Ya sudahlah, mau apalagi. Misteri angka sembilan ( sijidewe.wordpress.com) Ketika sebuah bis mendahului kendaraan yang saya tumpangi bersama teman-teman, rasanya ada sesuatu hal yang menarik perhatian. Bukan karena bis tersebut merupakan bis baru, atau bis dengan model dan bodi baru. Namun saya lebih tertarik dengan nomor polisi di bis dengan inisial 'SA' tersebut. Jika saya amati ternyata bis dengan nomor polisi (maaf saya lupa, yang saya ingat jumlahnya selalu sembilan) semisal AA 1620 AL itu berjumlah sembilan. Beberapa saat kemudian, muncul bis dengan label perusahaan otobis yang sama mendahului rombongan saya. Saya perhatikan lagi nomor polisinya pun berjumlah sembilan. Satu minggu kemudian, dalam perjalanan yang sama. Saya dan teman-teman pun mulai dapat menyimpulkan bahwa perusahaan otobis 'SA' yang memiliki kantor pusat di Kutoarjo, Purworejo tersebut semua armadanya selalu ada unsur angka 9 (sembilan) sebagai nilai akhir. Angka 9 (sembilan) tersebut adalah angka hasil dari penjumlahan seluruh angka yang tertera di plat nopol tersebut. Penjelasan beberapa nomor polisi yang hasil akhirnya bernilai 9 (sembilan) yaitu Nopol AA 1620 AC, jika dijumlah adalah 1 + 6 + 2 + 0 = 9, atau AA 1521 BL, jika dicermati hasilnya adalah 1 + 5 + 2 + 1 = 9. Contoh lain nomor polisi AA 1467 AL, maka jumlahnya juga 9, yang dihitung dari 1 + 4 + 6 + 7 = 18. Selanjutnya 1 + 8 = 9. Pada perjalanan-perjalalanan berikutnya, ternyata saya selalu menjumpai nopol-nopol dengan model seperti di atas, untuk bis 'SA' tersebut. Saya hanya dapat bertanya, ada apa dengan angka sembilan ? Begitu istimewakah angka sembilan tersebut. Saya jelas tidak dapat menjawabnya sendiri. Saya hanya berpikiran, bahwa bukan suatu kebetulan nomor polisi tersebut selalu bernilai angka sembilan. Saya meyakini bahwa pihak pengelola perusahaan otobis tersebut kemungkinan besar menganggap angka 9 sebagai angka unik atau mungkin angka peruntungannya. Boleh juga dikatakan sebagai suatu misteri, karena tak ada jawaban pasti. Biar saja ini menjadi sebuah misteri angka sembilan di pelat nopol kendaraan. Bagi anda yang masih meragukan kesimpulan saya dan teman-teman, silakan diotak-atik berbagai nomor polisi bis "SA" tersebut. Semoga catatan dari sebuah perjalanan ini dapat bermanfaat. Terima kasih dan salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H