Mohon tunggu...
Rasimun Way
Rasimun Way Mohon Tunggu... -

aktivitas disekolah pesisir selatan, Kebumen, Jawa Tengah, Insyaallah selalu berusaha mencari dan berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stenografi Telah Mati?

13 Desember 2011   13:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:21 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini mungkin banyak orang tak mengenal tentang Stenografi. Namun bagi saya stenografi adalah ilmu yang tak akan terlupakan. Hingga tahun 1990 saat teknologi belum seperti saat ini, stenografi masih menjadi salah satu cara untuk dapat menulis dengan lebih cepat.
Bagi yang belum memahami apa itu stenografi, inilah penjelasan singkat tentang stenografi. Istilah stenografi berasal dari bahasa Yunani terdiri dari  kata stenos yang berarti pendek dan graphein yang berarti menulis atau tulisan. Sehingga stenografi dapat diartikan sebagai tulisan pendek, dengan tulisan pendek maka harapannya dapat menulis dengan lebih cepat. Sebagai contoh orang menulis huruf latin "t" dibutuhkan beberapa gerakan, namun huruf "t" dalam stenografi cukup dengan satu gerakan. Bahkan dalam tahapan yang sudah lancar satu huruf stenografi dapat terbaca satu kata.
Sebagai contoh :
huruf a = akan terbaca "ada"
huruf b = akan terbaca "sebab"
huruf c = akan terbaca "kecil"
huruf o = akan terbaca "orang"
huruf t = akan terbaca "itu"
Jika kita ingin menulis sebuah kalimat " Orang itu kecil " maka dalam tulisan stenografi cukup menggunakan tiga huruf yaitu " O, T dan C. Itulah hebatnya stenografi yang bermakna tulisan pendek.
Jaman dahulu stenografi banyak digunakan oleh beberapa pihak seperti wartawan yang tugas keseharian mencari berita, sekretaris yang bertugas mencatat konsep dari pimpinan, atau notulis yang pekerjaannya mencatat hasil rapat. Stenografi saat itu digunakan karena dianggap memiliki nilai manfaat dari beberapa hal yaitu penghematan materiil ( kertas, pensil, dan alat tulis lainnya), penghematan waktu, dan penghematan energi.
Sayangnya kini semua stenografi telah ditelan jaman. Dan inilah coretan saya tentang stenografi sebagai bentuk keprihatinan.

Kemana perginya stenografi ?

Kubertanya pada diri sendiri, pada jaman yang makin canggih dengan teknologi informasi.
Lalu apakah materi di sekolah ini hanya sekedar basa basi kurikulum edisi kini.
Atau hanya bumbu beberapa kompetensi..
Stenografi telah mati termakan tekonologi...

Stenografi...oh nasibmu kini..
Aku tetap masih memiliki..walau terasa kurang berarti..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun