Mohon tunggu...
Rasid Yamani
Rasid Yamani Mohon Tunggu... Petani - Penikmat senja

Berkunjung ke pulau pulau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Wajah yang Dikhianati

13 Januari 2021   14:38 Diperbarui: 13 Januari 2021   14:40 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pukul Delapan belas  Hamphone berdring. Terlihat dilayar kaca pesan WhatsApp dari selingkuhnya. "Bintang sudah di kamar hotel 45 menit yang lalu." Sint sudah kembali setelah berdua malam itu.  Ia biasa seminggu sekali berada di kota ini bersama Gaard menghabiskan waktu di Hotel. Sementara dua wajah menanti dirumah dengan hati tak karuan.

Keduanya bersama di kamar hotel pukul Sembilan belas dua puluh satu hingga suara azan subuh yang keluar dari pengeras mesjid yang tak jauh dari hotel membangun kan mereka.

Langit cerah. Embun panggi masih terperangkap di daun pohon halam hotel. Di jalan telah padat ojek dan mikrolet bertarung melawan waktu mengais rupiah. Tukang sapu dengan linca memainkan sapunya membersihkan sampa di bibir jalan. Gaard keluar dengan kos oblong, meninggalkan hotel.

Dua wajah telah menantinya di rumah. Ia menyelinap masuk lewat pintu samping yang sudah terbuka sebelumnya. Padahal pintu itu sengaja di buka Jeni istri Gaard agar Ia melewatinya dan ternyata Ia terjebak. *)

_The End

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun