Selain untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Hari Buku Nasional juga diharapkan dapat meningkatkan penjualan buku di Indonesia. Buku seringkali menjadi objek yang menurut masyarakat itu tidak penting padahal di dalam buku banyak sekali ilmu yang dapat diambil sebagai pelajaran untuk kehidupan. Buku adalah jendela dunia bukan hanya peribahasa atau frasa yang sepele. Kalimat itu merupakan fakta dari fungsi buku itu sendiri.
Pada Hari Buku Nasional, banyak masyarakat bahasa dan sastra yang menyuarakan agar tidak membajak buku karena melanggar hak cipta. Selain itu, mereka juga menyuarakan untuk lebih sering membaca buku.
Bulan Bahasa dan Sastra
Bahasa Indonesia adalah salah satu alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia sehingga setiap daerah dapat berkomunikasi tanpa adanya rintangan perbedaan bahasa. Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bagian dari ikrar Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa persatuan setelah Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928.
Kelahiran bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di bulan Oktober membuat Oktober dikenal sebagai bulan bahasa di Indonesia. Pada bulan bahasa, masyarakat kerap melakukan kegiatan dengan tema “bahasa dan sastra”. Kegiatan seperti itu biasanya diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan, kementrian, dan sebagainya.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengadakan Bulan Bahasa seiap Oktober sejak 1980. Bulan bahasa diadakan dengan tujuan meningkatkan upaya pemasyarakatan bahasa dan sastra di Indonesia. Kala itu namanya hanya Bulan Bahasa. Barulah pada 1989 Bulan Bahasa diubah menjadi Bulan Bahasa dan Sastra. Itu berarti nama Bulan Bahasa dan Sastra sudah digunakan selama 32 tahun. Namun sepertinya masyarakat lebih akrab dengan nama sebelumnya yaitu Bulan Bahasa.
Kegiatan yang sering dilakukan pada Bulan Bahasa diantaranya seminar bahasa, perlombaan penulisan karya-karya ilmiah, debat ilmiah, pembacaan karya sastra, perlombaan penulisan karya-karya sastra, dan sebagainya. Tentunya kegiatan-kegiatan itu akan menambah wawasan dan mewadahi bakat dari anak-anak yang mengikutinya.
Pada dasarnya diadakannya lomba-lomba bertajuk bahasa dan sastra tidak lain hanya untuk memperingati bulan bahasa dan menyebarkan sastra. Kegiatan perlombaan seperti itu dapat menarik minat anak-anak muda untuk belajar tentang sastra dan bahasa. Selain itu, perlombaan itu juga dapat mewadahi bakat anak-anak di bidang bahasa dan sastra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H