Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan ketenangan hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Ta’ala.
ulama salaf pernah berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”. Maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-nya
- Membaca surat Al Fatihah sebanyak 7 kali.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Demi Zat Yang Jiwaku ada di Tangan-Nya, Allah swt tidak menurunkan surat yang setara dengan surat Al Fatihah dalam Taurat, Injil, dan Zabur, bahkan dalam Al Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini menandakan bahwa surat Al Fatihah adalah surat yang paling mulia dalam al-Qur`an. Perlu diketahui bahwa alasan membacanya 7 kali adalah karena Allah swt menyebutnya dengan istilah Assab’u al matsani atau 7 ayat yang diulang-ulang.
- Membaca ayat Kursi yakni ayat 255 surat Al Baqarah
- Ayat ini sangat penting sekali dalam proses penyembuhan. Allah SWT akan memelihara orang yang membacanya dari seluruh kejahatan, keburukan, dan penyakit. Kita disarankan untuk membacanya di waktu pagi dan sore.
- Membaca dua ayat terakhr surat Al Baqarah yakni ayat 285-286
- Rasulullah saw telah memberitakan bahwa barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini di suatu malam, maka Allah akan melindunginya dari berbagai keburukan, penyakit, rasa khawatir, dan gelisah.
- Membaca surat Al-falaq, An-naas dan Al Ikhlas
- Rasulullah bersabda, bahwa tidak ada sesuatu yang bisa melindungi seorang mukmin melebihi dari dua surat itu. Yakni, ketika seorang mukmin berlindung kepada Alla swt dan membaca tiga surat ini, maka Allah swt akan melindungi dan membentenginya dari berbagai keburukan penyakit.
- Berkata baik atau lebih baik diam
- Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya dia berkata baik atau diam” (HR Muslim). Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaan sesama manusia. Jika semua orang hanya mengeluarkan kata-kata yang baik, maka perasaan semua orang akan senang dan mental semua orang akan tenang.
Dengan seluruh bentuk komunikasi dengan sang pencipta tersebut, manusia bisa memiliki ketenangan batin serta terhindar dari penyakit-penyakit. Selain itu bentuk komunikasi ini juga kepada sesama manusia. Dengan hati yang tenang kita bisa menyelesaikan segala permasalahan yang ada dengan efektif, bukannya menyelesaikan masalah dengan membuat masalah baru. Tingkat kebebasan manusia tertinggi adalah dapat menjalani hari-hati dengan hati yang tenang. Dengan itu rasa syukur kepada sang pencipta harus lebih meningkat.
Rashad Adiwena Wiyasa
2006015385
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka