Sebenarnya bermain peran atau roleplay biasanya kelanjutan dari bermain masak-masakan. Jika saya bermain dengan banyak teman, tentu lebih asik jika kami bermain peran.
Biasanya kami saling bermain tamu-tamuan atau saling mengunjungi dan mencoba kue tanah buatan kami. Makannya tentu saja pura-pura. Biasanya dalam bermain peran ini, kami saling menanyakan resep kue yang dibuat.
Hal ini sebenarnya membuat kami harus berpikir kreatif. Kami harus bisa menyambungkan percakapan dengan teman yang berperan sebagai tamu di rumah kami.
Tentu saja kami pun diharuskan untuk berimajinasi dengan peran yang kami mainkan. Bisa saja saat itu saya berperan sebagai ibu guru atau bahkan sebagai ibu RT. Secara tanpa saya sadari, kami jadi belajar bersosialisasi bersama teman.Â
Bermain Membuat Kerajinan
Membuat kerajinan dari tanah liat sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Dan ini saya lakukan pula pada saat saya menggunakan tanah liat.
Jika saya mempunyai tanah liat atau tanah lempung, saya tentunya menggunakan kesempatan itu untuk berkreasi membuat kerajinan. Mulai dari membuat patung kura-kura ataupun sekedar membuat satu set alat makan (piring dan mangkuk).
Memang tanah liat tidak mempunyai variasi warna karena hanya berwarna coklat. Untuk memberi warna saya biasanya memberi warna dengan kapur tulis warna sehingga kerajinan yang saya buat lebih enak dilihat mata.Â
Dengan membuat kerajinan, saraf motorik kita dirangsang untuk bergerak aktif. Karena biasanya kita belajar untuk membuat berbagai macam bentuk serta memberi warna pada hasil karya kita.Â
Itulah beberapa permainan yang bisa dilakukan dengan menggunakan media tanah liat. Semuanya mengajarkan anak agar berpikir kreatif, bertanggung jawab, bersosialisasi dengan sesama dan tentunya juga merangsang perkembangan saraf motorik.
Namun tetap saja bermain tanah pun tetap mempunyai resiko jika tidak dilakukan secara benar. Sebaiknya gunakan tanah yang bersih, tidak tercampur dengan zat kimia ataupun kotoran hewan yang mengandung bakteri. Hal ini mungkin yang membuat beberapa orang tua tidak mengizinkan anaknya bermain tanah sembarangan.