Semalam tagar 'Indomaret' menjadi trending di twitter. Tidak main-main, langsung menjadi trending nomor pertama.
Berbelanja memang tetap menjadi kebutuhan yang paling dasar selama pandemi ini. Namun seiring dengan kebijakan physical distancing, maka belanja saat ini dapat dengan mudahnya dilakukan secara online.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa berbelanja secara konvensional sebenarnya adalah aktivitas yang menyenangkan karena kita dapat melihat fisik barang secara langsung serta melakukan komparasi harga. Biasanya ini dilakukan oleh sebagian besar kaum wanita. Namun bukan tidak mungkin dilakukan pula oleh kaum pria.
Kehadiran indomaret hampir di setiap sudut tempat berhasil mengakomodasi hal ini. Bahkan saat ini, semua keponakan yang masih balita dengan lantangnya dapat berkata 'ingin beli es krim yang ada di indomaret'. Toko kelontong sudah tidak ada dalam benak mereka.
Seiring perkembangan, indomaret bukan hanya berfungsi sebagai tempat belanja yang modern namun juga mampu menjadi tempat yang menghibur.
Fungsi indomaret yang pada mulanya adalah mini market modern dengan menjual kebutuhan harian terbatas berubah menjadi mini one stop shopping. Mulai dari barang yang didagangkan serta service lain yang diberikan selain berbelanja.
Sebelum pandemi, indomaret dapat menjadi salah satu tempat untuk kongkow dengan teman atau sekedar sendirian menikmati kopi seharga 12 ribu sambil duduk di bangku depan swalayan selama 30 menit.
Kebiasaan warga kita yang senang kongkow dimanfaatkan pula oleh swalayan ini dengan menambah jam operasional sampai dengan 24 jam. Bahkan salah satu titik pertemuan dengan seseorang dapat pula dilakukan di sini.
Selama pandemi dan kebijakan pembatasan aktivitas, jam operasional indomaret memang lebih pendek. Jarang ditemukan lagi yang buka selama 24 jam. Di komplek saya saja, jam operasionalnya hanya 12 jam.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tempat belanja yang masih cukup aman adalah di supermarket terdekat. Kerumunan orang tidak terlalu besar. Jika zona daerah kita masih hijau, maka berbelanja di supermarket yang ada di dalam kompleks tentu menjadi pilihan utama.
Seperti pengalaman saya bahwa kebijakan dari RT kami adalah masih memperbolehkan orang untuk berbelanja, maka saya pun acapkali pergi ke indomaret selama pandemi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Namun pergi ke indomaret ternyata menimbulkan efek lain.Â