Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Reply 1988", Drama Korea yang Mendadak Hits Lagi di Kala Pandemi, Kenapa?

21 Mei 2020   17:11 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:09 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Kartu Pos 'Reply 1998' Yang Dijadikan Souvenir Di Kantor Pos Pusat Seoul ( Dokumen Pribadi)

Siapa yang mengisi waktu kosongnya dengan menonton drama korea selama pandemi ? Saya yakin pasti banyak sekali. Mungkin anda salah satunya. Apalagi Netflix semakin booming saat ini.

Banyak sekali teman saya yang mendadak menjadi penyuka drama korea sejak dua bulan terakhir. Informasi mengenai rekomendasi drama korea yang wajib ditonton di media sosial sangat memudahkan untuk penggemar drama korea baru. Salah satunya adalah drama Reply 1988 yang ditayangkan oleh TVN, salah satu televisi swasta Korea.

Reply 1988 mendadak menjadi drama yang hits kembali karena ceritanya yang sangat jenius. Untuk penonton drama korea baru, drama ini sangat mudah dicerna. Dan akhirnya semua penonton drama korea baru berkomentar " I love drama Reply 1988 and still can't move on ".

Bagi saya yang penggemar drama korea lama, banyak juga drama korea yang memiliki jalan cerita bagus. Kompetisi drama di korea sangat ketat sehingga alur cerita sangat diperhatikan. Namun memang salah satu drama korea yang sarat dengan berbagai makna. Mulai dari nostalgia, persaudaraan, persahabatan dan percintaan. Komplit.

Saya akan sedikit melakukan review mengenai alasan mengapa drama Reply 1988 pantas untuk ditonton oleh penggemar baru ataupun sulit dilupakan oleh penggemar lama.

Reply 1988 Membawa Banyak Nostalgia

Sesuai dengan judulnya, drama ini berlatar belakang tahun 1988 yang menceritakan tentang kehidupan 5 keluarga di Ssamundong, salah satu daerah di Seoul. Mulai dari lokasi, kostum serta cerita disesuaikan dengan kondisi pada tahun 1988.

Saat itu, Korea Selatan menjadi tuan rumah olimpiade 1988. Sehingga di salah satu scene diceritakan tentang tokoh utama perempuan Duk Seon yang menjadi salah satu pembawa bendera pada upacara pembukaan Olimpiade.

Tahun 1988 adalah budaya pop sedang sangat jaya sehingga bisa dilihat dari musik yang didengarkan oleh para tokohnya serta bagaimana antusiasnya mereka jika mendengar lagu baru. Belum lagi kisah jadul seperti trend celana jeans model baggy serta keinginan wanita muda orang korea untuk mempunyai kelopak mata. Semua disajikan dengan pas oleh karakter Duk Seon.

Hal lain yang paling kentara adalah mengenai belum adanya telepon genggam pada era itu, sehingga berkumpul di rumah teman adalah satu-satunya cara untuk memperpanjang silaturahmi. Hal yang tidak dibayangkan pada era sekarang, digambarkan jelas pada drama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun