Tahun 2017 menjadi tahun pembuktian bahwa saya sebagai seorang woman solo traveler dapat menaklukan benua eropa dalam waktu satu bulan. Ya, selama satu bulan saya dapat menyambangi 11 negara baik di eropa barat, eropa timur serta satu negara skandinavia dengan jumlah total 14 kota yang berbeda.
Perjalanan saya kali ini tidak memerlukan perencanaan bertahun-tahun. Karena bagi saya, ide untuk menjelajah suatu tempat dapat datang kapan saja namun berdasarkan pengalaman saya perlu waktu minimal 3 bulan sebelum keberangkatan untuk  membeli tiket serta melakukan reservasi hotel dengan harga yang kompetitif.
Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh semua keluarga saya pada saat saya mengutarakan rencana trip ini adalah " are you crazy? Going alone in Europe for a month?". Ya, mungkin saya sedikit ekstrim, karena trip ini membuat saya mengundurkan diri dari kantor tempat saya bekerja. Namun dalam benak saya, pengalaman saya ke eropa selama satu bulan akan menjadi salah satu harta berharga saya dan saya hanya dapat melakukan trip selama ini dalam kondisi fisik saya masih sehat.
Sehat adalah syarat mutlak dalam perjalanan
Sehat adalah kunci yang paling utama dalam melakukan sebuah perjalanan, baik perjalanan dinas maupun pribadi. Mengapa hal ini menjadi penting karena trip atau perjalanan selalu berkaitan dengan aktivitas menunggu di bandara, berada di pesawat terbang serta berjalan-jalan selama trip. Sebagai traveler dengan tipe pejalan kaki dan sangat mencintai 'act like local ', maka kaki menjadi modal utama dalam semua trip saya. Sehingga saya perlu membawa obat yang dapat menjadi pengurang rasa letih dan nyeri baik untuk kaki, tangan maupun tubuh saya. Dan salah satunya adalah Geliga Krim yang ampuh menghilangkan pegal. Mengingat kemasannya praktis, maka Geliga Krim menjadi benda wajib di daypack saya. Trip tanpa rasa pegal akhirnya dapat saya jalani selama sebulan. Â
Gunakan Moda Transportasi yang Efektif dan EfisienÂ
Selain sehat, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah masalah biaya selama trip. Dan sebagai informasi bahwa rute trip saya adalah Amsterdam -- Frankfurt -- Hamburg -- Copenhagen -- Berlin -- Prague -- Krakow -- Budapest - Â Bratislava -- Vienna -- Munich -- Zurich -- Paris -- Brussel -- dan kembali melalui Amsterdam. Dengan jumlah kota sebanyak itu, bagaimana saya mensiasati budget trip saya ? Dan ternyata ada begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk menekan biaya selama perjalanan.
Pertama adalah menggunakan moda transportasi yang hemat dan efisien. Mengingat trip ini adalah pertama kali bagi saya, maka fokus saya adalah city tour untuk melihat budaya di sana. Jadi selama satu  bulan saya menyambangi kota besar yang artinya transportasi pasti masih bersifat 'friendly'. Jadi selama di eropa biasanya saya menggunakan one day pass baik kereta ataupun bus.
Untuk perpindahan antar kota saya  menggunakan bus malam. Selain murah, bis malam dapat mengurangi budget penginapan di malam hari. Namun tidak semua terminal bus bersifay teratur dan terlihat aman, maka biasanya siang hari sebelum berangkat saya sengaja melakukan survey ke terminal untuk mengetahui lokasi yang tepat serta dapat memperkirakan waktu yang harus saya alokasikan untuk perjalanan dari penginapan ke terminal.Â
Karena saya berangkat di bulan Oktober, maka jangan heran jika suhu di terminal pada saat malam hari terasa dingin apalagi biasanya ruang tunggu terminal hanya beroperasi sampai dengan pukul 11 malam. Dan yang paling penting, banyaklah bertanya pada petugas ataupun turis yang hendak menggunakan bus malam mengenai lokasi bis tujuan kita untuk menghindari tertinggalnya jadwal bus. Umumnya pemberangkata bus di eropa sesuai dengan jadwal yang telah diinformasikan pada saat membuat reservasi.
Menginaplah di dormitory dengan harga yang hemat dan mendapatkan teman baru