Beberapa hari yang lalu, karena xbox kantor agraris yang rusak tak kunjung selesai dibenerin, jadilah saya memutuskan untuk mencari hiburan lain. Karena saya yang merusakkan xbox itu belum ada duit buat ganti, jadilah kami pilih alternatif hiburan yang “terjangkau” dahulu. Kami memutuskan mau langganan TV! Entah kapan melihatnya nanti, pokoknya kami mau cari hiburan alternatip! Setelah browsang-browsing dan membandingkan sana-sini, akhirnya diputuskan kami memilih BigTV. Biaya bulanannya paling terjangkau dibandingkan penyedia jasa tv berlangganan lain. Selain itu, mereka menjanjikan banyak channel HD. Sebagai penggemar teknologi abal-abal, janji surga HD membuat kami semakin tertarik. Dan jadilah kami memutuskan berlangganan. Mereka bahkan membuka pendaftaran lewat web! Jadilah saya memilih mendaftar lewat web dengan alasan praktis dan menghindari pungli dealer mereka dengan dalih “biaya aktivasi”. Lho? Pungli? Iya, beberapa toko antene atau parabola yang saya hubungi meminta biaya pasang/aktivasi bervariasi. Paling murah saya temui 100 ribu dengan dalih biaya pasang, dan yang paling mahal 100 ribu untuk biaya pasang + 150 ribu untuk biaya aktivasi. Entah apa maksud mereka… Seluruh proses registrasi saya ikuti, dan sampailah pada tahap pembayaran. Kurang lebih beginilah paket yang saya beli dan pembayaran pun berhasil…
Menindaklanjuti permohonan Bapak untuk segera dilakukan pemasangan berikut kami informasikan nomor Id pelanggan Bapak 1001549392
Ancaaat! Padahal di email sebelumnya saya menutup dengan seperti ini: Hamid, pelanggan 1001549392. Perkara kapan mau pasang ke tempat saya, ndak jelas blass! Hamid, yang merasa weekend nya absurd sekali setelah kedatangan saksi yehuwa dan belum juga berhasil memasang BigTV.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H