Tito Key meninggal sudah beberapa bulan lalu tepatnya pada Jumat (31/5/2013) malam, berita kematiannya hampir tidak ada di tv nasional, Adik dari John Key (preman no 2 di Indonesia setelah Hercules), Tito yang mempunyai rekam kejahatan sebagai preman namun berbeda dengan kakaknya yang mejadi2, Tito memilih masuk ke ranah politik, dengan setidaknya masuk dunia politik, dua bersaudara ini mempunyai mungsuh bawaan yang banyak, hal ini resiko seorang preman besar yang mulai karir dari bawah, mulai musuh sesama saudara (marga Kei), kelompok preman betawi basri sangaji, pendekar Banten, dan yang terbaru melawan Hercules.
Kematian Tito key seperti tidak terungkap, Orang Indonesia Timur (khususnya Ambon) sering dianggap daerah pemasok premanisme, namun preman tidak memandang suku, ada preman jawa, sunda atau Padang, banyak pula tokoh dari daerah Ambon-NTT yang ikut membangun negara ini mulai dari Artis, tokoh politik atau pemain sepakbola. Mungkin karena badan yang kekar dan nyali yang tinggi serta rasa mudah tersinggung membuat orang2 dari daerah (Ambon-red) ditambah masalah lapangan pekerjaan membuat menjadi preman..
Setidaknya pembuktian kematian tito key membuktikan bahwa Indonesia bukan Film India yang menginginkan seorang mati tanpa Polisi dapat mengetahui pelakunya, serta pembuktian bahwa aksi premanisme tidak memandang Suku, khususnya orang Indonesia Timur.
Kematian seorang Tito kei atau Korban Cebongan (yang korbannya berasal dari NTT), pelakunya mendapat pembelaan dari masyarakat, ya mungkin mereke benar-benar preman tapi setidaknya untuk Tito kei saat kematiannya dia bukanlah seorang preman tapi orang yang mau meperbaiki diri, berbeda dengan kakaknya Jhon Kei yang saat ketangkap polisi terlibat aksi premanisme. Serta korban Cebongan yang merupakan korban sistem, datang ke jawa untuk memperbaiki nasib namun lapangan pekerjaan tak tersedaa dan sistem kemasyarakatan di Jawa yang kurang bisa diandalkan.
Aksi preman banyak terjadi,,, mulai dari minum2 keras,, STOP
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI