Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dani Gadis Desaku (26)

10 Februari 2023   14:16 Diperbarui: 10 Februari 2023   14:28 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melanjutkan Ceritaku/Dokpri

Cerita Sebelumnya Edisi 1

Cerita Sebelumnya Edisi 25

Hari hari terus berlalu dengan ritme yang kadang sibuk kadang santai. Siang itu selepas makan siang dan melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim, aku pun merebahkan badanku untuk sejenak beristirahat di waktu siang ini. Karena lelah akupun tertidur sehingga tak terasa gawaiku bergetar berkali-kali. Bunyi bel masuk kerja yang membangunkan aku karena terdengar lumayan keras. Setelah terbangun aku melihat gawaiku dan ternyata ada 20 kali panggilan tak terjawab dari istriku. Langsung aku telpon balik dan ternyata benar saja yang mengangkat telpon adalah ayah mertuaku dan mengabarkan kalau mereka sedang berada di rumah sakit karena istriku merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Tidak menunggu lama akupun langsung menghubungi atasanku untuk ijin pulang cepat dan sekaligus mengajukan cuti untuk beberapa hari kedepan, karena aku akan pulang kampung dan menemui istriku yang akan melahirkan.

Dengan berbekal pakaian seadanya akupun bergegas menuju terminal bayangan untuk mencari ketersediaan bus menuju ke Solo ataupun Wonogiri. Tepat pukul 15.00 aku sudah bersiap di bus yang akan membawaku menuju kota Gaplek, Wonogiri. Tak lama berselang bus pun berangkat, diiringi dengan hujan yang mulai turun. Bus mealju dengan santai menyusuri jalan arteri untuk masuk ke jalan tol Jakarta Cikampek. Di iringi dengan curah hujan yang semakin deras, bus melaju dengan santainya membelah kepadatan di jalur tol sore ini.

Karena kelelahan akupun tertidur di dalam bus, dan terbangun ketika kondektur berteriak "siap-siap service makan". Memang bus ini memberikan snack dan service makan satu kali di sebuah Rumah Makan di sekitaran Subang. Akupun terbangun dan melihat gawaiku, terlihat waktu menunjukkan pukul 22.15 menit. Akupun turun dari bus untuk menikmati makan malam yang sudah disiapkan. Selesai makan akupun menuju mushola untuk melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim. Tak lupa akupun mengabarkan kepada ayah mertuaku bahwa aku sedang dalam perjalanan menuju Wonogiri dengan bus Laju Prima. Karena beliau juga mengerti seluk-beluk bus sehingga akupun tidak banyak bercerita tentang jam berapa kira-kira tiba di tujuan.

Selepas dari rumah makan, bus melaju dengan cukup kencang karena hujan juga sudah mereda, dan memang rata-rata bus akan melaju lebih cepat ketika malam hari. Biasanya kami menyebutnya dengan supir tengah. Karena umumnya bus malam akan berganti supir 2 kali setiap melakukan perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun