Jum'at sore merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh para pejuang PJKA, sebuah istilah yang tidak asing bagi kami para penikmat bus, tetapi akan menjadi berbeda maknanya jika kita mengacu pada kamus besar bahasa Indonesia. Jika kita mengacu pada KBBI akan menemukan arti dari PJKA adalah Perusahaan Jawatan Kereta Api, sebuah BUMN di Departemen Perhubungan. Tetapi yang saya maksud PJKA di sini adalah Pergi Jum'at Kembali Ahad. Sebuah istilah bagi para perantau yang setiap minggu melakukan perjalanan kembali ke kampung halamannya, karena keluarganya tidak ikut merantau. Artinya selama akhir pekan akan berkumpul bersama keluarga di kampungnya. Dan mereka akan kembali lagi di hari Ahad atau minggu sehingga senin pagi sudah bisa beraktifitas kembali di perantauan.
Menjadi bagian dari komunitas pecinta bus, kalau di hitung-hitung biaya perjalanan selama setahun bisa untuk memiliki sebuah rumah di tempat perantauan. Tapi karena memang tidak ingin hidup di perantauan sehingga memilih tetap meninggalkan keluarganya di kampung dan bekerja selama seminggu di tempat perantauan. Selepas bekerja di hari Jum'at, tidak terlalu sulit untuk mendapatkan bus malam sebagai pengantarnya untuk menemui keluarganya di kampung halaman, karena sebagian mereka sudah kenal dekat dengan para agen bus. Yang menjadi kendala adalah, terkadang keinginan untuk bisa menikmati bus dengan kondisi tertentu, sebagai contoh ketika sebuah PO Bus baru saja merilis unit terbarunya, pasti akan menjadi incaran agar bisa dicoba. Bahkan ada juga yang menargetkan untuk tidak menaiki bus yang sama selama setahun, karena banyaknya bus yang dapat mengantarkan ke kampung halaman.
Menjadi keunikan tersendiri buat para pecinta komunitas bus ini, tetapi menjadi sebuah keanehan buat orang yang tidak menyukainya. Betapa tidak terkadang untuk mencoba menikmati unit terbaru saja mesti harus mengelilingi separuh pulau jawa. Berangkat dari Jakarta dengan tujuan Semarang, tetapi melewati Surabaya. Suatu hal yang dianggap gila, masa iya mau ke semarang harus ke surabaya dulu, tapi inilah yang terjadi. Tidak asing lagi buat para pejuang PJKA ini melakukan hal itu. Harus ke surabaya dulu dan dari surabaya baru kembali ke semarang.
Belum lagi keinginan untuk tetap duduk di kursi deretan depan atau Hot Seat kami menyebutnya. Walaupun terkadang hot seat bukan harga mati, setidaknya unit yang menjadi incaran masih bisa di nikmati sebagai pengantar menuju kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga. Itu hanya sebagian saja hobby yang dianggap unik, karena selain menikmati bus ada juga yang mengkoleksi pernak-pernik tentang bus, mulai dari kaos, topi sampai miniaturnya. Dan mereka bukan hanya anak-anak, tetapi orang tua dan dewasa juga banyak yang menyukainya. Kami menyebutnya bukan Hobby yang ke kanak-kanakan tetapi Hobby yang terbawa sampai dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H