Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hukum Rimba di Sebuah Negeri

23 Agustus 2021   09:41 Diperbarui: 23 Agustus 2021   09:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekawanan Rusa Menikmati Rumput/dokpri

Konon disebuah negeri ada kejadian yang menghebohkan, dimana belakangan ini ramai di media sosial tentang calon pengaman negeri tersebut yang tiba-tiba namanya hilang dari pengumuman hasil seleksi. 

Setelah ramai di media sosial lalu ada tindak lanjut dan namanya muncul kembali. Sebuah cerita yang sangat miris kita dapati, karena setelah ramai di beritakan di media sosial masalah tersebut baru menemui titik terang dan itupun tanpa penjelasan lebih lanjut tentang kasusnya.

Menjelang hari kemerdekaan negeri tersebut, muncul kasus yang hampir sama. Dimana seorang Calon Pengibar Bendera Nasional, asal daerah terpencil mengalami hal yang sama. 

Karena dinyatakan terinfeksi virus Covid 19, calon Pengibar Bendera tersebut tidak bisa mengikuti Upacara Bendera di Istana Negara. Dan digantikan Siswi lain yang di berangkatkan untuk ke Istana Negara jadi Pengibar Bendera Nasional.

Mimpi yang diperjuangkan dengan sepenuh tenaga, melalui tahapan seleksi yang ketat, disiplin yang kuat, sudah pupus karena dinyatakan terinfeksi Virus Covid 19. 

Setelah dinyatakan terinfeksi, siswi tersebut tidak di karantina dan dibiarkan untuk pulang ke daerahnya sendiri. Dia melakukan test lagi dan hasilnya Negatif dari Virus Covid 19. Sebuah Ironi yang terjadi di negeri tersebut, karena ternyata bukan cadangan nya yang menggantikannya tetapi orang lain yang tidak ada didaftarnya.

Kita tidak tau ada berapa banyak kasus yang seperti ini di negeri tersebut, dimana kelebihan dan talenta digantikan dengan yang berkuasa. Dan lagi-lagi kekuatan media sosial dapat mengubah semuanya. 

Era digital 4.0 berdampak juga terhadap kehidupan di negeri tersebut. Tapi sampai kapan kita berharap pada media sosial, karena seolah-olah hukum rimba yang sedang berjalan. 

Kekuatan media sosial juga kita asumsikan sebagai sebuah kekuatan Hukum Rimba, dimana yang kuat akan mendominasinya. Kita tidak bisa memastikan kebenaran sebuah informasi dari media sosial, tetapi media sosial bisa menggerakkan sesuatu menjadi kekuatan yang besar.

Semoga Hukum Rimba tidak terjadi di negeri kita, kebenaran harus bisa menampilkan kebenaran, walaupun kecil pendukungnya, dan sebaliknya Kesalahan harus tetap dinyatakan salah walaupun banyak yang mendukungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun