Mohon tunggu...
Rara Zarary
Rara Zarary Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah caraku menemukan kebebasan, menemukan diri sendiri, dan bertahan hidup (sabdawaktu)

Penulis Buku: Menghitung Gerimis (2013), Hujan Terakhir (2014), Hujan dan Senja Tanah Rantau (2016), Kita yang Pernah (2020).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Guru Budi

8 Februari 2018   14:37 Diperbarui: 8 Februari 2018   15:17 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Oleh: Sabdawaktu

Assalamualaikum, Pak Guru

Selanjutnya adalah fatihah dan doa yang kami hatur pada Tuhan untuk keselamatanmu

Tak usah meninggalkan ingat, bersedih pada yang ditinggal, sebab aku tahu, Tuhan akan dengan tegas dan baik, serta penuh cinta dalam penjagaan

Jangan khawatir pada buah cinta yang masih dalam kandungan, aku pun yakin ia akan terlahir dengan tenang penuh bahagia serta keberkahan

Pak Guru,

Terimakasih telah pernah mengabdi untuk negeri ini

Memberi peringatan untuk generasi bangsa dengan sebuah nasihat diri

Meski akhirnya engkau yang diuji oleh ketidakberdayaan kami ini

Barangkali benar, Pak

Murid hari ini masih haus sebuah tuntunan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun