[caption id="attachment_129241" align="alignnone" width="300" caption="Sate ayam Ponorogo yang lezat (Foto Dok. Pribadi)"][/caption] Mendengar nama Ponorogo, pasti orang akan berpikir tentang Reog Ponorogo. Kesenian tradisional reog memang telah menjadi ikon daerah ini. Selain Reog, ada pula yang tidak boleh dilewatkan di Ponorogo, yaitu sate ayamnya. Sate ayam Ponorogo sudah menjadi makanan khas yang identik dengan kota ini. Bahkan di salah satu sudut kota terdapat sentra pedagang sate ayam khas Ponorogo yaitu di Gang Sate. Di Jalan Lawu, Ponorogo, tepatnya di Gang Sate, berderet penjual sate ayam khas Ponorogo. Dalam jarak 200 meter dari mulut gang sate, tidak kurang terdapat lima penjual sate ayam. Mungkin karena hal ini lah, gang ini dinamakan dengan Gang Sate. Salah satu penjual sate ayam yang cukup ramai didatangi oleh pengunjung adalah sate ayam H. Tukri yang terletak di Jl. Lawu Gg. Sate No. 43 Ponorogo. [caption id="attachment_129239" align="alignnone" width="300" caption="Di Gg. Sate ini berderet penjual sate ayam khas Ponorogo (Foto Dok. Pribadi)"][/caption] Berbeda dengan sate ayam lainnya yang memiliki potongan daging ayam kecil-kecil, di sini daging ayam dipotong dengan ukuran cukup besar. Bahkan bisa jadi dalam satu tusuk sate hanya terdiri dari satu potong daging ayam yang diiris memanjang. Daging ayamnya memiliki tingkat kematangan yang cukup dengan rasa daging gurih. Bumbu kacangnya yang berwarna kuning kecoklatan memiliki rasa manis pedas karena dicampur dengan cabai merah yang telah dihaluskan. Gurihnya kacang yang ditumbuk kasar juga masih terasa. Satu porsi sate yang berisi 10 tusuk ini disajikan bersama potongan lontong. Untuk menikmati satu porsi sate anda tidak perlu merogoh kantung terlalu dalam karena harganya yang relatif murah yaitu Rp 15.000, jadi tunggu apalagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H