KKN UM Desa Sumberejo 2019, Tanamkan Niat Membatik

KAB. MALANG, KKN UM Desa Sumberejo semester antara 2019 bersama Ibu Krisna Ningsih menggerakkan ibu-ibu Desa Sumberejo untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Kewirausahan dan Pemasaran Batik. "Saya berharap, dengan adanya sosialisasi untuk ibu-ibu pembatik ini, kita semua dapat mengetahui mana ibu-ibu yang bersungguh-sungguh ingin mengikuti kegiatan membatik dan mana yang kurang bersungguh-sungguh. Sehingga ketika nantinya dilaksanakan membatik, mereka dapat dengan senang hati memperdalam ilmunya dalam membatik" ucap Ibu Krisna selaku Koordinator Batik.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu (23/06/2019) pada pukul 10.00 WIB di kediaman Ibu Krisna Ningsih  dengan bantuan 2 pemateri yaitu Aji Prasojo, S.E  dan Yusuf Rizal Hadi Purnomo, S.Pd yang merupakan pengusaha muda dalam bidang pembuatan dan pemasaran batik.

Diawali dengan perkenalan pemateri, 20 ibu-ibu peseta membatik mendengarkan dengan cermat bagaimana susah senangnya mereka dalam merintis usaha batik hingga dapat berjalan seperti sekarang. Selain itu mereka juga memperlihatkan produk-produk yang menjadi ciri khas dari usaha batik mereka. "Kalau saya lebih suka dengan perpaduan warna-warna cerah dan masih berkutik dengan warna remasol" Ujar Aji Prasojo S.E selaku pemateri dan pemilik Ningrat Prasojo.

Ibu-Ibu Mendengarkan dengan Seksama Penyampaian Materi batik oleh Pemateri/Sumber: Dokumentasi Tim PDD KKN UM)

Kemudian dilanjutkan pemberian materi dan tanya jawab mengenai alat, bahan serta tahapan ketika membatik. Sehingga ibu-ibu dapat mengetahui bahan dan alat apa saja yang diperlukan dalam membatik. Selain itu ibu-ibu pembatik diberi tahu bagaimana supaya batik dibuat tidak luntur dan awet.

Permasalahan utama yang dipikirkan ibu-ibu pembatik adalah masalah modal. Mereka kebingungan bagaimana cara untuk memperoleh. Alhadulillahnya Bapak Teguh selaku penanggung jawab Balai Desa Sumberejo dapat membantu ibu-ibu dalam proses pemasaran.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, Ibu-Ibu pembatik ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan mereka untuk melangkah ke tahap produksi. Sehingga ketika mereka ingin memproduksi batik, ibu-ibu sudah paham langkah pertama yang harus mereka laksanakan dan kemana mereka harus memasarkan.