Mohon tunggu...
Raras Mulats
Raras Mulats Mohon Tunggu... -

pembelajar yang mencoba menjadi pemberani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

9 Opiniku tentang Pemimpin

12 Januari 2012   12:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Sangat. Bukan hanya tenaga dan pikiran, tetapi yang lebih besar adalah hati. Lebih tepatnya, kesiapan hati untuk menghadapi segala hujatan, caci maki, dan celotehan yang menghampiri. Ah, bagi beberapa orang tentu itu semua tidak begitu berarti karena masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Namun, bagi sebagian yang lain, masuk kuping kanan nembus ke hati, dan entah mau keluar entah tidak. Yah, demikianlah. Orang selalu punya cara sendiri-sendiri untuk menghadapinya. Mungkin hanya karena satu kali tidak nampak pada sebuah acara, pun bisa jadi bahan protes para pasukan. Dan sebagainya. Hati harus siap kapanpun. Banyak hal ya yang bisa diceritakan tentang pemimpin.

Ini adalah 9 opiniku tentang pemimpin. satu. Pemimpin selalu memiliki cara tersendiri dalam memimpin. Iya kan? So, lead with your style, guys! Karena menjadi diri sendiri, itu artinya kau telah jujur dengan keadaan. Dan keadaan pun akan jujur kepadamu.

dua. Pemimpin adalah orang pertama yang harus tau keadaan pasukannya. Dan ini tidak mudah. Namun, setidaknya selalu banyak cara untuk itu.

tiga. Pemimpin harus selalu tampak tenang, ketika pasukannya sedang bingung atau galau atau gundah. Dan yang terpenting, pemimpin tidak perlu menunjukkan kegalauannya apabila memang si galau itu datang menghadang. Dan lagi-lagi, itu sangat-sangat tidak mudah. Ujung-ujungnya adalah situs-situs sosial tempat menyampah, padahal namanya juga situs sosiall, tentu jadi banyak orang yang mengetahui.

empat. Pemimpin harus selalu punya ide-ide cerdas dalam setiap kesempatan. Yah, tentu saja untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang datang, baik iseng ataupun serius. Dan, dilarang telmi alias telat mikir (baca: aku, haha). Aduuuuuh, ini susah juga kaaaan?

lima. Pemimpin harus siap menjadi perantara antara pasukannya dengan banyak pihak luar. Ini mutlak diperlukan lah yaaahh... :D

enam. Pemimpin itu harus siap mata, hati, dan telinga untuk menampung apapun keluh kesah pasukannya. Dan tataplah pasukan dengan tatapan CINTA.

tujuh. Pemimpin harus rela waktu-waktunya untuk hal yang ia senangi berkurang dan waktu-waktu untuk urusan orang banyak bertambah. Misal nih ya, teman-teman sepermainan mengajak hang out (haha, sok gaol men) kemana gitu, eeeh, padahal waktu itu adalah waktunya rapat atau hanya koordinasi sekenanya. Nah, mustahil kan aku memilih hang out.

delapan. Pemimpin harus siap serba salah. Ini adalah kondisi yang terjadi saat genting. Saat masalah menerpa.

sembilan. Pemimpin itu merdeka. Artinya dia menyadari siapa dirinya. Meskipun dia pemimpin, dia pun dipimpin. Pemimpin juga manusia. Dan karena manusia hanyalah hamba, maka aturan-aturan NYA yang kemudian memimpin langkahnya. ALLAHUAKBAR!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun