Mohon tunggu...
Raras Kristina Widowati
Raras Kristina Widowati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Jakarta 1-Prodi Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Alam Menggemparkan

14 September 2013   18:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:54 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Red Tides

Red Tides atau arus merah adalah fenomena perubahan warna pada air laut yang terjadi akibat berkumpulnya mikroorganisme di pesisir pantai tempat bertemunya air dari muara, laut, atau air sungai. Hal ini membuat air menjadi berwarna ungu dan merah. Perubahan air laut menjadi merah ini disebabkan oleh sejenis fitoplankton. Sayangnya, fenomena red tides ini dapat menimbulkan kerugian karena dapat menyebabkan kematian missal biota laut, perubahan struktur komunitas ekosistem perairan, keracunan, dan juga bisa menyebabkan kematian pada manusia. Ini terjadi dikarenakan fitoplankton tersebut mengeluarkan sejenis bahan beracun.

Faktor utama yang mempengaruhi fenomena red tides termasuk suhu permukaan laut yang hangat, salinitas rendah, kandungan gizi yang tinggi, dan laut yang tenang. Selain itu, fitoplankton tersebut dapat menyebar dengan sangat cepat dan luas oleh pengaruh angin, arus, dan badai.

The Five Colors River

Sungai indah ini namanya Cano Cristales, terletak di Kolombia, Amerika Selatan. Tidak seperti sungai-sungai lainnya, air di sungai ini berwarna-warni sehingga sungai ini dikenal juga sebagai “Sungai Lima Warna” atau “Sungai Pelangi”. Air di sungai ini bisa berwarna-warni karena keberadaan ganggang khusus yang tumbuh pada bebatuan di dasar sungai tersebut. Arus air di sungai ini berfungsi mengatur seberapa banyak jumlah sinar matahari yang bisa mencapai ganggang, dan selama musim hujan, arus air yang melimpah akan menghalangi sinar matahari dari dasar sungai.

Pada musim kemarau, air di sungai ini menjadi terlalu dangkal sehingga sungai tidak akan mengeluarkan warna-warni tersebut. Saat-saat di antara kedua musim itulah yang merupakan waktu paling tepat bagi Cano Cristales untuk memamerkan warna-warninya. Selama waktu-waktu tersebut, dasar sungai ditutupi oleh berbagai warna, mulai dari biru, hijau dan merah, dengan banyak gradasi warna. Sayangnya, keindahan ini hanya bertahan beberapa hari, yakni antara musim hujan dan musim kemarau. Tapi, hal itu justru membuat sungai ini menjadi lebih spesial.

Sayangnya, atau mungkin untungnya, sungai ini terletak di daerah yang cukup terpencil, yakni di dekat kota La Macarena. Sungai dengan lebar 20 meter dan panjang 100 meter ini hanya bisa dicapai dengan menggunakan kuda atau bagal, dan hanya sedikit agen perjalanan yang menawarkan perjalanan menuju ke tempat itu. Dengan begitu sedikitnya pengunjung atau pelancong yang berkunjung, keindahan alami di sungai ini masih bisa terjaga dan dilestarikan.

13791579101858214463
13791579101858214463

13791579921956399476
13791579921956399476

Kelimutu

Danau Kelimutu terletak di puncak Gunung Kelimutu pada ketinggian 1.631 meter di atas permukaan laut. Nama Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung dan “mutu” yang berarti mendidih. Fenomena perubahan-perubahan warna air di tiga kawah Kelimutu yang berlokasi di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia ini sudah sejak lama menimbulkan kekaguman. Hampir seabad silam, seorang peneliti asal Belanda bernama B. Van Suchtelen sudah sangat takjub dengan fenomena perubahan-perubahan warna air di tiga kawah Kelimutu.

Kawah Tiwu Ata Polo sering menunjukkan warna merah darah, Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai berwarna hijau zamrud, dan Kawah Tiwu Ata Mbupu berwarna putih. Karena keunikannya itu, Kelimutu juga sering disebut Danau Tigawarna. Namun, sesekali warna ketiganya bisa pula menjadi seragam. Terakhir, pada pertengahan Juli 2010, Tiwu Nua Muri Koo Fai berwarna hijau muda kebiruan, Tiwu Ata Polo berwarna hijau, dan Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau lumut kehitaman.

Menurut para ilmuwan dan peneliti, warna-warni air danau di puncak gunung setinggi 1.690 meter itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor di antaranya adalah kandungan kimia-garam, besi, sulfat, mineral lain-tekanan gas, aktivitas vulkanis, maupun sinar matahari. Aktivitas kegempaan juga dapat mengubah warna kawah danau. Fenomena geologis ini sungguh unik dan hanya terjadi di Danau Kelimutu di Indonesia. Di negara lain, fenomena yang hampir mirip juga dapat dijumpai di Italia dan Selandia Baru. Namun, perubahan warna airnya tidak signifikan dan tidak beraneka warna seperti yang terjadi di danau tersebut.

Bagi masyarakat setempat, perubahan warna air kawah Danau Kelimutu juga diibaratkan sebagai radar, semacam pertanda awal akan terjadinya peristiwa besar di negeri ini. Mereka meyakini, gempa bumi yang terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan Sumatera Barat, bahkan merebaknya  skandal Bank Century pun, didahului oleh berubahnya warna air kawah.

13791581501974822809
13791581501974822809
13791581881849876678
13791581881849876678

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun