Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Grebeg Tengger Tirto Aji, Budaya Tersembunyi Kabupaten Malang

25 April 2017   11:54 Diperbarui: 25 April 2017   23:00 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grebeg Tengger Tirto Aji, nama yang asing terdengar bagi saya. Meski hampir 4 tahun tinggal di Malang, saya belum pernah sekalipun mendengar acara ini. Ternyata acara Grebeg Tirto Aji merupakan acara tahunan Suku Tengger yang dilakukan antara bulan April atau Mei. Ketika saya tanya salah satu warga Tengger sendiri, tak ada tanggalan pasti untuk mengadakan acara ini tetapi yang jelas dilaksanakan setelah musim panen selesai. Kegiatan agama suku Tengger ini dilaksanakan setiap tahun di tempat yang sama yakni di Pemandian Mendit, di Kab Malang.

Pemerintah Kabupaten Malang ternyata memang baru mempublikasikan dan membuat acara ini bisa dilihat secara umum sejak tahun 2013 lalu. Setelah berunding dengan ketua adat Suku Tengger, Pemerintah Kab Malang khususnya Dinas Pariwisata Malang menjadi salah satu bagian yang mendukung acara ini tiap tahunnya.

jampana hasil bumi | Dokpri
jampana hasil bumi | Dokpri
Kepala Dinas Pariwisata memberi sambutan | Dokpri
Kepala Dinas Pariwisata memberi sambutan | Dokpri
Warga Tengger | Dokpri
Warga Tengger | Dokpri
Acaranya sendiri dimulai dengan mengarak jampana sayuran dan buah-buahan hasil bumi dari masyarakat Tengger mulai dari pintu masuk hingga pendopo. Berbubung acara juga didukung pihak pemerintahan Kabupaten Malang, Bupati Rendra Kresna pun turut hadir dalam acara. Kemudian dilanjut dengan tari 7 Bidadari sebagai perlambang untuk mengambil air. Setelah tari selesai, Bapak Bupati yang nanti mengambil air suci untuk warga yang disaksikan ketua adat Suku Tengger. Setelah prosesi pengambilan air selesai barulah proses syukuran berlangsung dengan membacakan doa-doa baik untuk kebaikan dan keselamatan warga juga keberhasilan untuk hasil tanam selanjutnya. Bisa ditebak setelah acara doa selesai, warga pun langsung merubung dan rebutan jampana sayuran maupun buah-buahan. Rebutan nasi tumpeng pun tak kalah ramai. Segala usia berebut mengambil “buruan” tebanyak.

grebeg-tengger-tirtoaji-7-58fed53ef57e61af18f61565.jpg
grebeg-tengger-tirtoaji-7-58fed53ef57e61af18f61565.jpg
menikmati dan berebut nasi kuning bersama | Dokpri
menikmati dan berebut nasi kuning bersama | Dokpri
warga berebut jampana | Dokpri
warga berebut jampana | Dokpri

Esensi dari Grebeg Tirto Aji sendiri merupakan wujud rasa syukur yang dihaturkan warga kepada Sang Pencipta. Selain wujud rasa syukur dengan memberikan sesaji, warga tengger pun berbagi berkah dengan warga sekitar melalui jampana yang telah dibuat. Juga, prosesi pengambilan air di sumber mata air Sidodaren untuk dibawa warga ketika kembali ke Tengger. Suku Tengger sendiri percaya jika air di Bromo bersumber dari mata air di Pemandian air Mendit yakni mata air Sidodaren tersebut. Air tersebut nantinya disiramkan ke ladang maupun diminum untuk kesehatan.    

Kerja sama yang dibangun dengan warga tengger dan pemerintah Kab Malang tentu patut diapresiasi. Pemerintah berusaha merangkul warga tengger agar tetap bisa melangsungkan budaya dan adat istiadat yang mulai sejak dulu dijalankan. Di sisi lain, Pemerntah pun diuntungkan dengan adanya momen budaya seperti ini. Tentu acara ini bisa jadi daya tarik untuk memikat para wisatawan agar datang ke Kabupaten Malang. Tak hanya warga lokal yang dituju, harapannya tentu wisatawan mancanegara bisa datang dan berkunjung. Kedepan, para wisatawan tak hanya ditawarkan untuk icip-icip makanan lokal maupun wisata alam saja tetapi juga diberikan pilihan untuk berwisata budaya. Ditambah, acara Grebeg Tirto Aji sendiri merupakan budaya warga Tengger yang masih jarang dikenal. Bahkan warga Malang sendiri pun banyak yang belum mengetahui.    

Putri Indonesia 2017 sempat hadir pada saat acara berlangsung | Dokpri
Putri Indonesia 2017 sempat hadir pada saat acara berlangsung | Dokpri
Sumber mata air yang jernih | Dokpri
Sumber mata air yang jernih | Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun