George Washington Carver adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sains dan inovasi di Amerika Serikat. Lahir sebagai anak dari budak pada tahun 1864 di Diamond, Missouri, Carver mengatasi berbagai tantangan luar biasa untuk menjadi seorang ilmuwan, pendidik, dan penemu yang dihormati. Ia dikenal luas karena kontribusinya terhadap agrikultur, terutama dalam mempopulerkan tanaman kacang tanah sebagai alternatif ekonomis bagi petani miskin di Selatan Amerika.
Masa Kecil yang Penuh Perjuangan
George Washington Carver lahir dalam kondisi perbudakan, beberapa bulan sebelum berakhirnya Perang Saudara Amerika. Ayahnya meninggal sebelum ia lahir, dan ibunya diculik oleh perampok ketika Carver masih bayi, sehingga ia dibesarkan oleh Moses dan Susan Carver, pemilik perkebunan tempat ibunya bekerja.
Sebagai anak yang lemah secara fisik, Carver tidak bekerja di ladang seperti anak-anak lain pada masanya. Sebaliknya, ia tertarik pada alam dan belajar tentang tumbuh-tumbuhan sejak usia dini. Meskipun akses pendidikan sangat terbatas bagi anak-anak kulit hitam pada masa itu, Carver bertekad untuk belajar. Ia berjalan bermil-mil jauhnya untuk menghadiri sekolah-sekolah kecil di sekitar tempat tinggalnya.
Perjalanan Pendidikan yang Luar Biasa
Setelah perjuangan panjang untuk mengakses pendidikan, Carver akhirnya diterima di Simpson College di Iowa pada tahun 1890-an. Di sana, ia awalnya belajar seni rupa, tetapi seorang dosen mendorongnya untuk beralih ke bidang sains agrikultur karena bakatnya dalam memahami tumbuh-tumbuhan dan keinginan kuatnya untuk membantu petani.
Carver kemudian pindah ke Iowa State Agricultural College (sekarang Iowa State University), tempat ia menjadi mahasiswa Afrika-Amerika pertama yang diterima. Di sana, ia meraih gelar sarjana dan master dalam agrikultur. Penelitian Carver tentang tanaman, termasuk penyakit yang menyerang tanaman pertanian, membuatnya menjadi figur yang menonjol di dunia sains.
Kontribusi di Tuskegee Institute
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Carver menerima undangan dari Booker T. Washington untuk mengajar di Tuskegee Institute, sebuah universitas untuk orang kulit hitam di Alabama. Di Tuskegee, Carver mengabdikan lebih dari 40 tahun hidupnya untuk mendidik petani miskin dan mengembangkan metode pertanian yang lebih efisien.
Salah satu inovasi paling signifikan Carver adalah promosi rotasi tanaman. Ia mendorong petani untuk menanam kacang tanah, ubi jalar, dan kacang-kacangan lainnya sebagai alternatif dari kapas, yang telah merusak tanah di Selatan karena penanaman terus-menerus. Tanaman ini tidak hanya memperbaiki kesuburan tanah tetapi juga memberikan sumber pendapatan baru bagi para petani.