Mohon tunggu...
Rara Nova Maharani
Rara Nova Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - NPM: 2013034007

Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian dan Kelautan di Indonesia

20 Desember 2020   22:41 Diperbarui: 20 Desember 2020   22:42 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perubahan iklim merupakan sebuah masalah serius yang sedang dihadapi dunia. Seperti yang diketahui bahwa terjadinya perubahan iklim ditandai dengan adanya peningkatan suhu secara global atau yang disebut dengan pemanasan global. Dampak yang ditimbulkan akibat perubahan iklim dapat rasakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Baik itu dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, kesehatan maupun aspek lain yang turut merasakan dampaknya.

Menurut Konvensi Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan, Iklim (United Nation Framework Convention on Climate Change atau UNFCCC), sistem iklim dalam hubungannya dengan perubahan iklim didefinisikan sebagai totalitas atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan geosfer dengan interaksinya. Sedangkan perubahan iklim dinyatakan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer. Dimana komposisi atmosfer terdiri dari material Gas Rumah Kaca yang meliputi gas Karbon Dioksida, Metna, Nitro Oksida, Klorofluorokarbon yang dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Pada dasarnya, gas rumah kaca berfungsi menangkap sinar matahari yang masuk ke bumi. Tujuannya adalah untuk menjadikan suhu bumi agar tetap stabil. Namun, jika konsentrasi gas rumah kaca yang meningkat akan membuat sinar matahari yang terperangkap di bumi semakin banyak sehingga menyebabkan suhu bumi semakin panas.

Peningkatan konsentrasi rumah kaca disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya akibat aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar fosil, penggunaan kendaraan bermotor, penggundulan atau hutan, aktivitas peternakan, dan kegiatan industri lainnya yang turut memicu meningkatnya emisi gas rumah kaca. Maka dari itu, tidak dipungkuri bahwa manusia menjadi faktor terbesar penyebab perubahan iklim yang melanda dunia saat ini dan tentunya memberikan pengaruh terhadap kehidupan.

Perubahan iklim pada umumnya akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Jika dilihat dari aspek sosial ekonominya, dampak yang ditimbulkan akibat perubahan iklim adalah hilangnya mata pencaharian sebagain besar penduduk yang umumnya sangat bergantung pada cuaca dan iklim seperti aktifitas pertanian dan nelayan. Perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim seperti banjir, badai, kekeringan akibat kemarau panjang dan masih banyak dampak lain yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

Bagi sektor pertanian, peningkatan suhu menyebabkan terjadinya peningkatan transpirasi yang selanjutnya menurunkan produktivitas tanaman pangan (Las 2007), meningkatkan konsumsi air, mempercepat pematangan buah atau biji, menurunkan mutu hasil, dan mendorong berkembangnya hama penyakit tanaman. Berdasarkan hasil penelitian Peng et al. (2004), setiap kenaikan suhu minimal 1C akan menurunkan hasil tanaman padi sebesar 10%. Matthews et al. (1997) menunjukkan bahwa kenaikan suhu 1C akan menurunkan produksi 5-7%.  Banyak para petani yang mengeluh akibat perubahan iklim yang sulit diprediksi, seperti musim kemarau yang berkepanjangan bahkan terjadi musim penghujan yang melewati batas normal, dalam artian jumlah curah hujan yang turun melewati batas normal. Selain itu, kenaikan air laut juga akan turut mempengaruhi sektor pertanian seperti terjadinya penyempitan lahan pertanian di daerah pesisir pantai yang tentunya akan berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian di daerah pesisir pantai.

Dampak yang dirasakan akibat perubahan iklim selain pada sektor pertanian juga akan berdampak pada sektor kelautan. Dampak yang paling dirasakan adalah berubahnya pola curah hujan (presipitasi), arah angin, kecepatan angin dan tingginya gelombang yang tentunya akan berpengaruh pada aktivitas nelayan di wilayah sekitar pesisir pantai. Sehingga pengaruh dari perubahan iklim bagi nelayan dan wilayah pesisir pun semakin jelas dan nyata saat ini. Di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak banyak nelayan yang berhenti melaut sejak Januari 2019 karena cuaca buruk dan gelombang tinggi (Dilansir dari https://www.mongabay.co.id/). Akibat dari terhentinya sebagian aktivitas nelayan di Kabupaten Demak, banyak para nelayan yang kehilangan pekerjaannya, sehingga terjadi penurunan perekonomian bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir pantai. Selain itu, akibat dari tingkat curah hujan yang tinggi pun akan turut mempengaruhi hasil tangkapan para nelayan.

Melihat dampak yang diakibatkan oleh perubahan iklim yang dirasakan oleh makhluk hidup khususnya manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung yang begitu besar, maka perlu adanya penanganan maupun pencegahan atau antisipasi yang mungkin saja dapat dilakukan oleh setiap orang. Kesadaran akan upaya untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer, melakukan perbaikan aktivitas pertanian maupun industri, mengurangi atau mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan energi alternatif yang tentunya akan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Selain itu, perlu adanya adaptasi yang dilakukan oleh manusia agar dapat menyesuaikan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Tidak hanya bergantung pada pemerintah, namun sebagai makhluk hidup yang bertempat tinggal di bumi ini, maka sudah sepatutnya kita turut menjaga dan melestarikan alam agar alam dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun