Mohon tunggu...
Rara Aulia
Rara Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hoby membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uang Bajapuik dalam Adat Padang Pariaman

22 April 2024   11:57 Diperbarui: 22 April 2024   12:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi di salah satu adat perkawinan yang ada di Pariaman yang dikenal juga dengan tradisi bajapuik merupakan salah satu tradisi yang cukup populer dikalangan masyarakat Minangkabau. Dan untuk sekarang ini, tradisi pemberian uang bajapuik didalam adat perkawinan ini masih dilakukan. adat perkawinan masyarakat Pariaman memang berbeda dengan adat perkawinan daerah Minangkabau lainnya. Dimana para masyarakat Pariaman memiliki tradisi bajapuik atau yang kita kenal dengan menjemput pengantin laki-laki yang mensyaratkan adanya uang japuik tersebut. adat dalam perkawinan ini tentunya termasuk dalam adat nan diadatkan karena hanya terjadi di daerah tertentu saja.

Tradisi ini merupakan sebuah kewajiban bagi pihak keluarga perempuan untuk memberikan sejumlah uang atau benda yang bernilai kepada keluarga laki-laki. Dan biasanya tradisi ini dilaksanakan sebelum adanya akad nikah berlangsung. Uang bajapuik itu sendiri adalah pemberian dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki pada saat acara manjapuik marapulai dan akan dikembalikan lagi pada saat mengunjungi mertua nantinya pada saat pertama kalinya. Jadi uang bajapuik ini merupakan pemberian yang bernilai dari pihak perempuan (anakdaro) kepada pihak laki-laki (marapulai) pada saat penjemputan pengantin laki-laki.

Tradisi uang bajapuik ini berlakujika ada terjalin antara dua orang yang berasal dari Pariaman. Hal ini tentu sudah menjadi kewajiban masyarakat Pariaman untuk menghargai niniak mamak.jika perkawinan terjadi antara laki-laki Pariaman dan wanita yang tidak berasal dari Pariaman, maka tradisi bajapuik bisa dilakukan ataupun tidak itu tergantung kepada kedua belah pihak. Makna atau nilai dari tradisi bajapuik ini tentu bisa dilihat dari sosial, budaya dan juga agama.

Nilai sosial yang terkandung dalam tradisi bajapuik ini ialah untuk menghargai pihak dari pada calon pengantin laki-laki yang datang kepada pihak perempuan 

Nilai budaya didalam tradisi bajapuik ini juga sebuah tradisi yang unik yang hanya dimiliki didaerah Pariaman saja...

Nilai agama yang bisa dilihat pada masuknya Islam ke Pariaman pada masa dahulu. Saat Islam masuk ke Pariaman dan membuat tradisi bajapuik ini merupakan sebuah tradisi yang diikuti oleh penyebaran nilai agamanya. Sesuai dengan pepatah adat Minang yaitu "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai"

Didalam tradisi bajapuik yang diberikan sedikit kelonggaran,dimana uang bajapuik tersebut tetap diberikan,namun hanya sebagai formalitas saja. Bila ada niniak mamak yang bertanya mengenai uang japuik tersebut,maka bisa dijawab berapa jumlahnya dan orang-orang yang menghadiri pernikahan tersebut sebagai saksinya bahwa memang marapulai diberikan uang japuik. Maka daripada itu tradisi ini sebenarnya dapat membantu calon mempelai laki-laki dalam membiayai rumah tangganya, dan tidak memberatkan pihak perempuan apalagi sampai kepada batalnya perkawinan tersebut. Karena adat ini digunakan untuk mempertimbangkan kemaslahatan umat,dengan salah satunya Tradisi bajapuik yang memiliki hakekatnya demi mensejahterakan manusia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun