Mohon tunggu...
afrizah rahmadhani
afrizah rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

23107030139

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vape VS Rokok: Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan?

16 Juni 2024   14:57 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:59 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan tentang vape dan rokok, mana yang lebih baik, terus menjadi perdebatan hangat. Rokok dan vape, dua produk yang sama-sama menghasilkan uap, vape sering disalah artikan sebagai alternatif yang lebih aman dari merokok tembakau. Namun, benarkah vape lebih aman daripada rokok?

Kedua produk ini sama-sama mengandung nikotin dan berpotensi membahayakan kesehatan. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu dipahami untuk menentukan pilihan yang lebih aman. Mari kita bandingkan kedua produk ini berdasarkan dampaknya pada kesehatan:

Kandungan Vape dan Rokok serta dampaknya :

Rokok  

Mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk 70 karsinogen (penyebab kanker) seperti tar, nikotin, karbon monoksida, dan formaldehida. Sudah terbukti secara ilmiah rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan emfisema. Merokok juga meningkatkan risiko kematian dini.

Vape 

Mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin nabati, dan perasa. Meskipun tidak mengandung tar dan karbon monoksida, vape tetap berpotensi mengandung zat berbahaya seperti asetaldehida, akrolein, dan formaldehida, serta logam berat seperti nikel, timah, dan kromium. 

aspoonfulofdri.wordpress.com
aspoonfulofdri.wordpress.com

Kandungan dalam vape berpotensi menimbulkan kerusakan paru-paru. Beberapa bahan kimia dalam e-liquid dapat mengiritasi dan merusak paru-paru, berpotensi menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) dan bronkitis. Dapat menimbulkan penyakit jantung dikarenakan kandungan nikotin dalam vape dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kandungan dalam vape juga berpotensi timbulnya kerusakan otak. Nikotin dapat mengganggu perkembangan otak pada remaja dan berpotensi meningkatkan risiko masalah kognitif dan memori di kemudian hari. terlalu sering menggunakan vape dapat menimbulkan sifat ketergantungan. Karena nikotin dalam vape bersifat adiktif dan dapat menyebabkan ketergantungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun