Mohon tunggu...
Rara Guetta
Rara Guetta Mohon Tunggu... -

tanpa berhenti belajar sebelum sebelah kaki menyentuh surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membunuh Mati Dengan Inovasi *Steve Jobs

9 Oktober 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salam Super Kompasianer apa kabar? semoga baik dan selalu baik hihihi...kali ini Rara balik lagi dengan  tulisan-tulisan yang akan menggugah pikiran kita semua hihihih..... *gayane* jangan bosen baca tulisan saya ya Kompasianer yang cantik dan ganteng ok chek it out... Pertama saya ucapkan terimakasih kepada Steve Jobs karena saya sudah meminjam Judulnya sebagai Judulku ya walaupun nanti hasilnya ga akan nyambung antara judul dan inti tulisan saya ini hihih tp saya suka judulnya ... Buta Steve aku sayang kamu :) Langsung saja kali ini saya akan membehas mengenai seberapa perlunya si inovasi dalam pembelajaran dan otak manusia dalam hal ini adalah otak anak kaitannya dengan perkembangan dalam pembelajaran. Kompasianer masih ingat sama yang ini....

Kebutuhan akan layanan guru terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka –peserta didik-telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan atau pembelajaran. Lembagapendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik tentunya.

Minggu lalu saya sudah meng-update tulisan ini yang menurut saya ini adalah salah satu alasan mengapa inovasi sangat diperlukan dalam tiap pembelajaran....namun yang namanya inovasi bukan hanya langsung inovasi -dalam penerapannya- namun membutuhkan waktu yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada, misalnya kesiapan anak itu sendiri dll yang lainnya?? ini diaa... *lihat selanjutnya*

Otak!! apa itu otak? otak dapat kita ibaratkan sebagai se-unit mesin yang harus dirawat dengan berfikir, jika tidak dirawat bisa gawat donk hihihih.... Otak memiliki bagian-bagian, bukan? seperti otak besar yang terdiri dari otak kanan dan otak kiri, kemudian otak tengah dan otak kecil, dimana saya yakin sangat yakin Tuhan ciptakan ke-semua-nya itu pasti ada funginya...dengan melihat gambar yang ada sepertinya saya tidak perlu menerangkan secara rinci apa fungsi otak besar itu.... otak kanan itu EQ otak kiri itu IQ ya ya ya :)

Keseimbangan antara kinerja otak kanan dan otak kiri pada manusia akan berpengaruh pada kwalitas pemikiran manusia itu sendiri. Kita sebaiknya dapat menyeimbangakan antara keseimbangan ke-dua otak KITA SENDIRI (kanan dan kiri) lebih bagus lagi bila dapat menyeimbangakan Ke-dua otak anak-anak (kanan dan kiri) -sebagai calon guru tentunya- hiihhiihi :) bayangkan Kompasianer kalo yang dipakai dalam pembelajaran hanya implikasi dari otak kiri....lama-lama seperti lagunya Audy 'lama-lama aku bosan' hihihi....dengan menyeimbangkan otak kita dapat menyegarkan kembali pikiran kita dengan implikasi otak kanan yang notabene seperti gambar di atas.... ini yang menjadi sasaran utama mengenai otak, sebaiknya seorang guru dapat memberikan pembelajaran dalam kelas atau luar kelas yang mana pembelajaran itu dapat menyeimbangkan ke-dua otak (kanan dan kiri), bagaimana caranya? itu semua tergantung guru, kesiapan anak, kondisi dan situasi yang ada, bukan begitu?

Sesungguhnya anak adalah pribadi yang unik, maksutnya? pribadi itu berbeda dengan pribadi-pribadi yang lain, terdapat perbedaan yang sangan mecolok antara 1 pribadi dengan pribadi yang lain, namun perbedaan itu bukanlah halangan untuk guru memberikan hak mereka sesuai porsi mereka, lebih baik seorang guru dapat memandang mereka sebagai pribadi yang utuh, dengan cara memahami peserta didik mulai dari bakat, minat, kemampuan serta karateristik anak tersebut sehingga dapat membantu mengembangkan potensi yang terpedam dalam anak tersebut, bukan malah menganggap bahwa semua perkataannya adalah suatu yang kurang berguna.... *ckckck tidak boleh ya Bu Guru.... :)*

Kita semua di dunia ini pasti mengalami perkembangan bukan? mulai dari anak-anak yang masih 'unyu' hingga sudah sebesar gini *pandang diri Anda sendiri* hahaha :)

tapi perkembangan yang mempunyai kecepatan yang begitu dahsyat yakni semasa kita 'unyu' dulu dalam arti dalam usia yang masih kanak dan saat kita dulu masih di SD ,...kalo sekarang si?? kasi ta ga ya? hihihih :)

Perkembangan yang sangat pesat membutuhkan perhatian yang pesat pula agar anak dapat berkembang dengan baik dan guru -saya amiin- dapat menciptakan generasi muda yang awawawaw luar biasa lah pokoknya amiin amiin

bagaimana Kompasianer? sudah paham artikel saya? jika belum page up kembali dan baca kembali hihihih....

maturnuwun sampun mampir wonten lapakipun kulo....salam super njeh... Ada saran atau Kritik? silahkan komentar terimakasih :) :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun