Mohon tunggu...
Rara Intan Mutiara Fajrin
Rara Intan Mutiara Fajrin Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Pasca Sarjana IAIN Surakarta Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

E-Gamelan di Open Stage Balaikambang Solo

16 November 2016   16:13 Diperbarui: 16 November 2016   16:29 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi di era sekarang ini seolah-olah memang sudah menjadi kebutuhan primer. hampir di setiap rumah memiliki alat elektronik yang berupa notebook atau netbook, tablet,Ipad, dan masih banyak lainnya yang mereka gunakan dalam aktivitas sehari-hari. bahkan ponsel yang dulunya hanya bisa dipakai untuk telepon dan mengirim pesan sekarang sudah berubah menjadi sebuah ponsel yang dapat digunakan untuk membantu melakukan pekerjaan, dapat membantu mencari informasi berita dan lainnya hanya tinggal mengetikkan kata di mesin pencari yang terdapat pada ponsel. ya dapat disebut itu adalah ponsel pintar, karena segalanya dapat terjangkau hanya dengan genggaman tangan.

Lain halnya dengan istilah E-KTP, yang mana beberapa tahun lalu menjadi pembicaraan bagi publik di negeri ini. E-KTP juga merupakan bagian dari sebuah kemajuan di negeri ini dalam mendata serta mengakses penduduk. Kegunaan E-KTP agar tidak terjadi adanya pemalsuan identitas diri penduduk, serta memudahkan dalam pembukaan rekening bank dan lain sebagainya. E-KTP dibuat dengan akurat sesuai dari rekaman sidik jari tangan penduduk. Istilah penulisan "E" pada E-KTP sebagai akronim dari "elektronik".

Namun "E" ini tidak hanya untuk KTP saja, masih ada istilah "E-Book", yang mana sebuah buku ternyata dapat dicari dan diakses lewat internet. dua contoh mengenai elektronik ini menunjukkan bahwa ada pergeseran budaya yang tanpa disadari oleh kebanyakan orang untuk meninggalkan hal-hal lama. keuntungan maupun kerugian dari canggihnya istilah "E" ini tentu ada, keuntungan yang paling sederhana adalah seseorang yang suka dan gemar membaca buku tidak perlu bersusah payah keluar rumah untuk mencari buku kesukaannya, hanya tinggal cari dan kemudian pesan barang yang dimaksud pun dapat sampai di rumah. sedang kerugian itu sendiri adalah menimbun serta dapat memunculkan rasa malas karena merasa dimanjakan oleh teknologi "E-Book" ini.

Penulis kira uraian di atas sudah cukup membuktikan bahwa negeri ini mulai beranjak beradu nasib dengan berlomba-lomba untuk menggali ilmu teknologi guna kemaslahatan bersama. Sekilas penulis memperhatikan hal lain lagi mengenai alat musik gamelan, yang biasanya menjadi satu padu dengan sebutan Seni Karawitan. Ada apa dengan gamelan ini? Ya, gamelan ini ternyata sudah bisa dialihkan ke dalam "Elektronik" tadi, sehingga menjadi "E-Gamelan".

Bagaimana bisa? Ya, berkat kreativitas pemuda bangsa yang duduk di perguruan tinggi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ini mampu menciptakan nada-nada perangkat gamelan dalam bentuk demikian. layaknya bermain game dalam ipad, hanya tinggal sentuh pun nada-nada sudah berbunyi. E-Gamelan ini pertama kali penulis lihat secara langsung ketika penulis sedang menyaksikan pertunjukkan Sendratari Ramayana di Balaikambang Solo bulan Oktober lalu. 

Sebelum para penonton menikmati acara Sendratari ramayana dalam rangka memperingati hari jadi Taman Balaikambang Surakarta ke 8, pada awal acara kami disuguhkan dengan seni karawitan dari sekelompok mahasiswa yang berasal dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang, disebutkan oleh pembawa acara pada malam itu bahwa yang kami lihat tadi adalah seperangkat "e-gamelan" buah karya para mahasiswa yang dapat berguna untuk memudahkan belajar tentang gamelan dengan penemuan mereka. dari segi memainkan dan suara memang sama terdengar seperti pertunjukkan seni karawitan.

Namun lain pendapat dengan Wali Kota Solo yang menyebutkan bahwa "e-gamelan" memang bagus dalam temuan ilmu teknologi, akan tetapi memainkan gamelan itu ada rasa sendiri jika kita memainkan secara langsung, bukan lewat "e-gamelan". dan masing-masing orang tentu memiliki pandangan lain terhadap apa yang dicapai oleh sekumpulan mahasiswa yang hadir dan memainkannya di depan khalayak umum.

Sisi baik dari capaian mahasiswa tersebut adalah mengindikasikan bahwa pemuda Indonesia mampu bersaing dalam hal teknologi. menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah sekedar ikut-ikutan untuk memajukan bangsanya dengan ilmu teknologinya. meski ada sisi buruk lainnya yang berdampak pada kebanyakan orang, akan tetapi demi majunya bangsa perlu kita ambil sisi baiknya, dan kita mampu membuktikan bahwa dengan teknologi tidak mengurangi rasa rajin kita dalam melakukan aktivitasnya. Semangat Perubahan Pemuda Indonesia! (Menjadi yang lebih baik tentunya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun