Sesaat manusia mengeluhkan selalu
Tanpa panjang berpikir
Seolah-olah tiada yang membantu
Hingga ia seakan berhenti untuk mau berbenah
bingarnya dunia bagai setan yang menggoda
kegilaan-kegilaan baru selalu datang menghampiri
laksana mentari pagi yang selalu bersapa ria
kemudian pergi tenggelam tak diketahui
syair-syair yang pernah ku tulis dalam hati
kini terpatahkan jua
deretan panjang kata-kata dan doa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!