Film garapan Jo Sung-hee ini memiliki potensi besar yang terbuang sia-sia. Padahal saya adalah salah satu yang optimis sewaktu muncul teaser dan trailer filmnya.Â
Dengan diperlihatkan adegan perang antar bintang dan kondisi bumi pasca apocalypse membuat saya semakin menantikan film ini. Ditambah Song Joong-ki, mendapat peran sebagai protagonis utama membuat saya langsung berfikir, "Pasti filmnya akan bagus!"
Saat perilisannya pun, film ini berhasil menduduki tangga pertama di Netflix selama beberapa waktu. Film ini pun digadang gadang menjadi film Korea termahal dan film laga luar angkasa Korea yang pertama.Â
Akan tetapi, sebagaimana saya sebutkan sebelumnya. Film ini memiliki potensi yang terbuang percuma hingga mendapatkan rating 6,6 / 10 di situs film, IMDB.
Megah dan cantiknya visualisasi film ini seakan tak bisa memaafkan buruknya dan tidak jelasnya alur cerita di film ini. Time skip yang selalu ada hampir di setiap scene justru membuat saya tidak fokus pada alur cerita yang ada. Sepanjang film saya justru berpikir, "kok sudah ke adegan ini?" yang berujung hilangnya minat untuk menonton sampai akhir.
Film dengan durasi 2 jam 16 menit tersebut terasa sangat lama dan justru membuat saya lebih berminat untuk bercengkrama dengan kasur nan empuk di kamar sana.Â
Tujuan cerita ini sebenarnya tentang Tae Ho (Song Joong Ki) yang bekerja sebagai pembersih sampah luar angkasa untuk mencari anak nya yang hilang dalam salah satu kecelakaan. Bersama Captain Jang (Kim Tae Ri), Tiger Park (Jin Seon Kyu), dan Bubs (Yoo Hae Jin) mereka mencoba mengungkap konspirasi dibalik rangkaian kejadian di hidup mereka.
Lagi dan lagi aktor sebagus Song Joong Ki justru terkesan di-milking habis-habisan untuk meraup penonton dan keuntungan sebanyak-banyaknya
Sangat disayangkan film yang berpotensi menjadi film terbaik selama 2021 ini harus mendapat rating 6/10 dari saya pribadi. Walaupun demikian, film ini masih cocok untuk ditonton bersama kerabat atau keluarga sembari mengisi waktu luang anda.