Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wajah Indonesia

17 Februari 2011   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang akan Anda katakan ketika ditanya, negara seperti apa Indonesia ? Mungkin ini jawabannya .......... rakyatnya masih banyak yang miskin Apa yang akan Anda katakan ketika ditanya, apa aktivitas utama rakyat Indonesia? Mungkin ini jawabannya..............

12979543042088414369
12979543042088414369
mengantre di operasi pasar sembako untuk membeli beras murah Apa yang akan Anda katakan ketika ditanya, tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia? Mungkin ini jawabannya..............
12979543042088414369
12979543042088414369
sekali beli beras paling kuat 10 kg Teman-teman mungkin, apa yang saya pikirkan terlalu pesimis. Sepertinya tidak ada yang baik tentang Indonesia. Sebelum pikiran itu tertanam, saya ralat terlebih dahulu. Tulisan ini tak bermaksud mengecilkan pemerintah yang sudah berusaha meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat Indonesia, tapi lebih ingin menyadarkan bahwa masih ada pemandangan seperti itu disini. Pengematan pribadi, hingga kini pemerintah masih direpotkan dengan gelaran pasar sembako murah. Dari tahun ke tahun, operasi pasar sembako, khususnya beras yang menjadi bahan makanan pokok tak pernah sepi. Apa lagi menjelang hari raya Idul Fitri. Sekarang ini justru intensitas gelaran pasar sembako murah meningkat. Dari biasanya, ketika mendekati hari raya Idul Fitri saja, kini hampir setiap bulan. Pengantre juga tidak pernah sepi. Mulai dari ibu-ibu, anak-anak dan yang paling menyedihkan nenek renta pun ikut antre. Ramainya antrean saat operasi pasar sembako menimbulkan pertanyaan atas program beras untuk rakyat miskin (raskin). Bukankah program itu sudah menjangkau setiap masyarakat miskin? Kalau sudah tentunya tidak perlu lagi ada operasi pasar beras murah, kan masyarakat miskin sudah mendapatkan beras untuk kebutuhan satu bulan. Raskin juga berlangsung selama satu tahun. Atau raskin justru tidak sampai ke masyarakat miskin yang memang berhak. Atau jatah raskin yang diberikan memang kurang. Atau..................,Atau.............Atau.......... Kembali pada misi utama mengingatkan. Kini saatnya pengusaha tidak hanya sibuk dengan usahanya, tapi naikanlah gaji karyawannya. Majikan-majikan tidak hanya sibuk dengan kesibukannya, tapi naikanlah upah pembantunya. Setidaknya dengan begitu, kesejahteraan orang miskin akan meningkat. Mereka tak perlu lagi antre sembako murah, mereka juga bisa bekerja lebih baik, karena tak perlu izin tidak masuk kerja karena harus antre sembako murah. salam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun