Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apakah Aku Jatuh (Cinta) Lagi

14 September 2011   16:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:57 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perasaan aneh sedang menjalar didalam darah ku. Aku tahu rasa ini pernah ada sekitar lima belas tahun lalu. Kala itu aku baru berumur 18 tahun. Saat rambut halus tumbuh dibagian atas bibir atas ku. Saat hormon progesteron sedang banyak-banyaknya.

Kenapa rasa itu muncul lagi ? Aku tidak bisa mendapatkan jawaban pasti, meski berulang kali mencoba menjawabnya, bahkan bertanya pada hati yang dalam.

Ah persetan dengan penyebabnya. Yang pasti rasa aneh itu semakin menjalar. Pembuluh darah ku sepertinya mengembang. Andrenalin ku terpacu. Spirit baru itu telah menjalar ke seluruh tubuh ini. Sehingga aku pun tak mampu menghentikannya.

Apakah Aku Jatuh (Cinta) Lagi? Entahlah. Tapi tanda-tanda persis sama dengan yang terjadi waktu aku masih remaja, belum menyandang status sebagai ayah, suami, anak mantu dan kakak ipar. Aku ingin bertemu dengannya, bercanda dengannya, pergi, duduk dan berdiri dengannya.

Apakah Puber Kedua Itu Benar Adanya? Entahlah. Tapi apa yang kurasakan saat ini persis sama, saat aku memasuki masa puber dulu. Aku merasakan rindu berat kalau beberapa jam saja tak menggodanya.

Percaya atau tidak. Dalam satu hari, aku tak henti-hentinya kirim sms dan menelponnya. Sepertinya jadul, basi dan terlalu sok romantis. Tapi itulah adanya. Berdua bersamanya, waktu itu cuma di dunia maya, mampu mengobati rindu ku.

Aku juga tidak bisa mengerti. Apa yang aku rasakan sepertinya mendapat respon. Persis sama seperti ketika aku jatuh cinta pada waktu pertama dulu.

(bloger jangan diambil hati ini cuma rekaan saja) salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun